Pembunuhan Berantai

Pasutri Asal Lampung Jadi Korban Pembunuhan Berantai Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

Pasutri asal Lampung menjadi korban pembunuhan berantai yang dilakukan Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.

|
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Tribun Lampung/Tribun Jateng/ Kolase Tribun Jambi
Pasangan suami istri (Pasutri) asal Lampung menjadi korban pembunuhan berantai yang dilakukan Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah. 

Sanjaya menyebut, dalam kesehariannya korban merupakan seorang pengerajin Tapis.

“Korban juga sebagai penenun dan pernah berkerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pesawaran untuk membuat Tapis dan peci bordir,” ucap Sanjaya.

“Dan korban memiliki usaha di Tanjung Rejo,” terangnya.

Sanjaya mengaku, saat ini masih menunggu kabar lanjutan.

“Dan kami juga sedang mempersiapkan pemulangan jenazah,” pungkasnya.

Mbah Slamet Selingkuh dan 1 Tahun Tak Pulang

Istri Mbah Slamet, dukun pengganda uang asal Banjarnegara, Jawa Tengah menyebutkan bahwa suaminya jarang pulang karena miliki selingkuhan.

Baca juga: Mbah Slamet Janjikan Uang Rp 40 Juta Digandakan Jadi Rp 5 Miliar, Berakhir Dibunuh di Banjarnegara

Seperti diketahui Slamet Tohari belakangan menjadi perbincangan lantaran membunuh 12 orang dari berbagai daerah.

Dia melakukan pembunuhan berantai tersebut lantaran kesal ditagih hasil menggandakan uang.

Ternyata tersangka pembunuhan berantai 12 orang bermotif penggandaan uang, Mbah Slamet ternyata telah memiliki selingkuhan.

Semenjak kenal dengan wanita tersebut, Mbah Slamet pun jarang pulang ke rumahnya.

Hal ini diungkapkan oleh istri Mbah Slamet, Seneh kepada wartawan.

Seneh dan Mbah Slamet sudah 25 tahun menikah.

Mereka awalnya tinggal di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Namun satu tahun terakhir, Mbah Slamet jarang pulang.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved