DPRD Provinsi Jambi
Padatnya Truk Batubara di Jalan Nasional, Fraksi Demokrat Sebut Masyarakat Jambi Bagai Menumpang
Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jambi menyebut. Padatnya aktivitas angkutan Batubara di jalan nasional adalah seolah jalan itu dimiliki p
Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI- Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jambi menyebut. Padatnya aktivitas angkutan Batubara di jalan nasional adalah seolah jalan itu dimiliki perusahaan Batubara.
Tak sedikit pula menimbulkan persepsi, bahwa masyarakat umum hanya menumpang di jalan nasional yang dilewati angkutan Batubara tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPRD Provinsi Jambi Ahmad Fauzi Ansori dalam penyampaian pandangan umum fraksi nya pada LKPJ Gubernur Jambi dalam Paripurna beberapa waktu lalu.
"Padatnya aktivitas angkutan Batubara tersebut membuat masyarakat menjadi sangat tidak nyaman, kemacetan panjang yang sampai hari ini tidak bisa diatasi, kerusakan jalan yang semakin meluas, tingkat kecelakaaan lalu lintas yang semakin tinggi, dan mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat yang bergerak di luar sektor pertambangan. Artinya seolah membuat masyarakat umum pengguna jalan nasional hanyalah sebagai penumpang," kata Fauzi Ansori.
Perkembangan pertambangan Batubara di Provinsi Jambi cukup pesat pada tahun 2022. Hal tersebut dapat dilihat dari perkembangan volume produksi dan nilai tambah yang tercipta dari kegiatan sektor ini.
Pada tahun 2022, volume produksi batubara di Provinsi Jambi mencapai 17,5 juta ton dengan nilai produksi sebesar 70 triliun. Diikuti dengan peningkatan jumlah kendaraan sebesar 197,85 persen.
Melihat angka tersebut terasa sangat menggembirakan. Benar-benar menggambarkan betapa kayanya sumber daya alam Jambi dan menggambarkan geliat ekonomi yang tumbuh pesat di Provinsi Jambi.
"Namun secara faktual ternyata kekayaan alam dan geliat ekonomi ini tidaklah dinikmati hasilnya oleh masyarakat Jambi secara proporsional," ungkapnya.
Selain itu, kerusakan jalan yang diikuti dengan pembengkakan anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki jalan tersebut senilai 533 M ternyata hanya direspon dengan pemberian dana CSR sebesar 3,9 M. Sementara dana APBN tahun anggaran 2023 ini hanya menganggarkan untuk preservasi jalan hanya sebesar 85,43 M. Sungguh anomali ini benar-benar nyata.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Rumah Makan dan Tempat Hiburan di Bungo Diminta Tertib Saat Ramadan
Baca juga: Aldila Jelita Lelah, Ngaku Igin Cepat Cerai dengan Indra Bekti: Sudah Gak Ada Kegalauan
Baca juga: Masjid Pancasila di Bangko, Dibangun Yayasan Amal Bakti Muslim yang Diketuai Presiden Soeharto
Pansus II DPRD Provinsi Jambi Usulkan Penghapusan Tunggakan Pajak dan Denda Tahun 2024 ke Belakang |
![]() |
---|
Akhiri Masa Reses, Edi Purwanto Serahkan Bus Sekolah untuk Ponpes Al Fattah Sarolangun |
![]() |
---|
Ketua DPRD Provinsi Jambi Soroti Maraknya Judi Online di Kalangan ASN dan Remaja |
![]() |
---|
Pasokan LPG 3 Kg Naik 4 Persen Malah Langka, DPRD Jambi Minta Pertamina Cek Agen dan Pengecer |
![]() |
---|
Jelang Mudik Lebaran, Wakil Ketua DPRD Jambi Tinjau Jalan Rusak di Bahar Utara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.