Kasus Penganiayaan
Update Kasus Mario Dandy, Ayah David: Dia Sengaja Kirim Video Penganiayaan untuk Banggakan Diri
Video aksi penganiayaan Cristalino David Ozora sengaja dikirim Mario Dandy Satriyo ke teman untuk membanggakan diri sendiri.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Mario Dandy Satriyo disebut sengaja kirim Video aksi penganiayaan Cristalino David Ozora ke teman untuk membanggakan diri sendiri.
Pernyataan tersebut disampaikan Mellisa Anggraeni selaku Kuasa hukum David dari LBH GP Ansor.
Dia mengatakan Mario memang sengaja agar orang-orang mengetahui aksinya tersebut terhadap korban.
"Tersangka MDS menyebarkan video penganiayaan dan membanggakan diri. Dia telah 'ngerjain' anak korban!" kata Mellisa, Kamis (23/3/2023).
Mellisa mengatakan tidak ada satu pun hal yang meringankan untuk Mario atas tindakan kejinya itu hingga menyebarkan video tersebut.
Terlebih, kata Mellisa, saat ini David masih dirawat di ICU RS Mayapada Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan sejak dianiaya 20 Februari 2023 lalu.
"Terdangka MDS ini tetap otak dari penganiayaan David! Arogansinya sudah mencapai langit ke-7. Dia amat pede apapun yang dilakukannya pasti "beres" sehingga dia tidak peduli mau anak orang mati saat itu!" tuturnya.
Dikirim ke Teman Sekolah David hingga Ancam Dilaporkan
Baca juga: Jaksa Belum Terima Berkas Mario Dandy dari Polda Metro Jaya, Sementara Sang Kekasih Segera Sidang
Baca juga: Ditangkap Karena Mutilasi Perempuan Jadi 65 Bagian, Kini Pelaku Ingin Minta Maaf Langsung ke Korban
Sebelumnya, polisi menyebut Mario Dandy Satrio (20) sempat mengirimkan video penganiayaan ke tiga orang sebelum akhirnya Mario ditangkap di Polsek Pesanggrahan.
Pihak keluarga Crytalino David Ozora (17) menyebut video penganiayaan dikirim Mario Dandy Satrio (20) ke teman-teman sekolah David.
Perwakilan keluarga David, Alto Luger mengatakan Mario juga menyertakan kalimat menantang kepada teman-teman David saat mengirimkan video tersebut.
"Kami sudah tahu bahwa memang si mario memang mengirim itu ke anak anak yang di PL (SMA Pangudi Luhur) narasinya adalah ‘ini gua sudah ngerjain teman kalian’ jadi narasi menantang," kata Alto Luger saat dihubungi, Rabu (22/3/2023).
Alto mengungkapkan dari tiga orang yang menerima video tersebut, satu di antaranya sudah diketahui identitasnya.
"(Video penganiayaan) dikirim via WhatsApp," ucapnya.