Kasus Mutilasi
Kabur ke Temanggung, Pelaku Mutilasi Perempuan Muda Hingga 65 Bagian di Sleman Diciduk Polisi
Tersangka pembunuhan dan mutilasi perempuan hingga 65 bagian di Sleman, Yogyakarta diamankan polisi di Temanggung tanpa perlawanan.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Tersangka pembunuhan dan mutilasi perempuan hingga 65 bagian di Sleman, Yogyakarta diamankan polisi di Temanggung tanpa perlawanan.
Penangkapan tersangka tersebut dilakukan tim Opsnal gabungan dari Polresta Sleman dan Polda DIY.
Peristiwa sadis tersebut terjadi di sebuah wisma penginapan di Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta .
Pelaku tega memutilasi perempuan muda tersebut hingga 65 bagian.
Usai membunuh dan mutilasi, pelaku meninggalkan korban di kamar mandi tersebut.
Usai pelariannya, akhirnya tersangka yang diketahui berumur 23 tahun itu ditangkap di wilayah Temanggung.
Kabar penangkapan itu dibenarkan Dir Reskrimum Polda DIY, Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra.
Baca juga: Firasat Sang Ayah Sebelum Anaknya Dimutilasi 65 Potongan yang Ditemukan di Kamar Mandi Wisma
Baca juga: Polisi Temukan Pisau Komando dan Surat di TKP Mutilasi Perempuan Muda Hingga 65 Bagian di Sleman
Dia mengatakan bahwa motif pelaku melakukan pembunuhan hingga mutilasi tersebut dalam pengembangan.
"Barusan saya dapat laporan dari tim opsnal di lapangan, pelaku (siang ini) baru ditangkap. Ditangkap di Temanggung . (Sekarang) masih dalam penyelidikan untuk mencari tahu segala informasi. Yang jelas pelaku sudah ditangkap," kata Kombes Nuredy, Selasa (21/3/2023).
Pelaku kata Kombes Nuredy diamankan dari sebuah rumah milik keluarga tersangka yang ada di Temanggung.
Dia mengungkapkan bahwa tidak ada perlawanan dari tersangka saat diamankan pihak kepolisian.
Informasi sementara, pelaku melakukan aksinya seorang diri atau pelaku tunggal.
Nuredy menduga kuat, seseorang yang ditangkap di Temanggung ini adalah pelaku yang telah melakukan kejahatan sadis di Wisma di Pakem tersebut.
Hal ini berdasarkan keterangan dari saksi-saksi, dan penggeledahan mes pelaku di Ngemplak Sleman yang ditemukan surat penyesalan.
"Sehingga kuat dugaan yang bersangkutan yang melakukan ( Mutilasi ). Kemudian kami lakukan pengejaran dan kami dapat informasi ketangkap di Temanggung ," jelas Nuredy.
Saat ini, pihaknya belum bisa menyampaikan informasi secara detail.
Baca juga: Potongan Kaki Kanan Korban Mutilasi dalam Koper Ditemukan, Polisi: Rusak, Kayaknya Dimakan Biawak
Termasuk motif ataupun hubungan tersangka dengan korban.
Sebab, polisi masih akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan meminta keterangan dari tersangka yang akan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Dia berkomitmen, dalam waktu cepat kasus tersebut akan segera diungkap ke publik.
"Setelah jelas nanti akan kami informasikan. Jika tidak ada halangan, Insya Allah besok pagi kita akan rilis. Kita upayakan satu kali 24 jam ini, kita mendapatkan informasi yang layak," katanya.
Diketahui, mayat seorang perempuan ditemukan di sebuah wisma penginapan di padukuhan Purwodadi, Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, pada Minggu (19/3/2023) malam.
Saat ditemukan, tubuh korban dalam kondisi mengenaskan.
Beberapa bagian tubuh korban terpotong menjadi sejumlah bagian.
Polisi Temukan Sepucuk Surat dan Pisau Komando
Polisi menemukan pisau komando di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan dan mutilasi perempuan hingga 65 bagian di Sleman, Yogyakarta.
Pihak kepolisian menemukan beberapa petunjuk tekait aksi pelaku pembunuhan dengan memutilasi korbannya di sebuah wisma.
Beberapa benda yang ditemukan itu diduga digunakan pelaku dalam membunuh dan memutilasi korban.
Baca juga: Dua Kurir Sabu 14 Kilogram Tangkapan Polda Jambi Mengaku Hanya Disuruh Menjemput di Loket Ekspedisi
Sebagaimana diketahui bahwa pelaku memutilasi korban denngan beberapa potongan dengan ukuran kecil dan sedang.
Penemuan barang tersebut disampaikan Kombes Nuredy Irwansyah Putra, Direskrimum Polda DIY.
"Ada beberapa benda tajam yang kami dapatkan di TKP. Satu pisau komando kemudian Gergaji pisau cutter dan ada beberapa alat kayak sarung pisau," kata Nuredy, dikutip dari TribunJogja.com.
Meski mengantongi sejumlah bukti, namun pihak kepolisian belum menyimpulkan, apakah pembunuhan ini masuk dalam kategori pembunuhan berencana atau tidak.
"Apakah itu pembunuhan berencana, tunggu hasil penyelidikan saja," terang dia.
Selain itu, pihak kepolisian juga menemukan sepucuk surat.
Surat tersebut bertuliskan rasa penyesalan dari pelaku serta adanya tekanan utang.
Pelaku juga mengucapkan selamat tinggal pada kenalannya.
"Tadi malam kami melakukan penggeledahan kos terduga pelaku. Kami mendapatkan bukti petunjuk berupa surat yang ditulis terduga pelaku bahwasanya suratnya itu intinya adalah penyesalan, dan kemudian adanya tekanan berupa utang yang mana pelaku ucapkan selamat tinggal kepada kenalannya," ungkap Nuredy.
Dari hasil pemeriksaan sementara, pihak kepolisian juga telah mengantongi identitas pelaku.
Saat ini, pihaknya telah melakukan pengejaran pelaku yang diduga kabur ke luar DIY.
Nuredy juga mengungkap hasil pemeriksaan sementara pada tubuh korban.
"Dokter sudah menuliskan hasil sementara dari pemeriksaan luar saja, bahwasanya tubuh korban itu dipotong 3 bagian besar yaitu tubuh (badan) dan kedua kaki,"
Baca juga: Barang Bukti Narkoba Yang Diamankan Polda Jambi di Tempat Ekspedisi Senilai Rp 20 Miliar Lebih
"Lalu Ada beberapa potongan lain, termasuk salah satu kaki," kata Nuredy, dikutip dari TribunJogja.com.
Ia juga mengungkapkan, korban sebelum dimutilasi, terlebih dahulu dibunuh.
Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan sementara yang menunjukkan adanya luka sayatan pada leher korban.
"Luka diduga akibat sayatan di bagian leher yang mana luka tersebut sepanjang 20 sentimeter, lebar 4 sentimeter, kedalaman luka 9 sentimeter yang mengakibatkan pendarahan dan korban meninggal," terang dia.
Selain itu pihak kepolisian juga sudah mengantongi identitas pelaku.
Pihaknya kini melakukan pengejaran terhadap pelaku mutilasi yang diduga kabur ke luar wilayah Yogyakarta.
Firasat Sang Ayah
Heri Prasetyo ayah AI, korban pembunuhan dengan cara mutilasi mengungkap sosok sang putri.
Sang ayah juga mengungkapkan terkait hal aneh yang terjadi sebelum kejadian tersebut.
Bahkan dia mengatakan bahwa tidak memiliki firasat bahwa anaknya akan meninggal secara tragis dan mengenaskan.
Sebagaimana diketahui, AI ditemukan meninggal dunia di sebuah wisma di Sleman, Yogyakarta pada Minggu (19/3/2023).
Dari informasi yang dihimpun bahwa potongan tubuh perempuang muda itu menjadi 65 bagian.
Heri menyebutkan tak memiliki firasat aneh yang dirasakan olehnya sebelum A dikabarkan meninggal dunia.
"Cuma biasa-biasa aja, Ayunya yang agak lain. Kadang pergi entah apa, gitu cuma diam, kadang (nawarin) pak koe tukokke opo (pak kamu mau dibelikan apa)," jelasnya.
Heri menambahkan, baik A maupun dirinya tidak pernah mendapat teror dari mana pun.
Sebagai informasi, jenazah A dikebumikan di Makam Karangkajen, Mergangsan, Kota Yogyakarta.
Baca juga: Berapa Gaji Pokok PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Pangkat? Lulusan SD Gapok Rp 1,5 Juta
Jenazah dimakamkan sekitar pukul 15.30 WIB dengan dihadiri keluarga dan kerabat serta para tetangga.
Dia menjelaskan, AI merupakan salah satu pegawai di Angkasa Pura Yogyakarta. Ia biasa berangkat kerja antara pukul 7.00 WIB hingga 7.30 WIB.
"Kalau Sabtu enggak full (kerjanya). Biasanya untuk pergi kemana kurang tahu senengan e dekne (kesenangan dia) gimana gak tahu, tapi dari dulu dia senengane makannya di warung Pakem, kulineran itu loh, dulu sama temen-temennya di sana," jelasnya.
Heri menjelaskan, Ayu adalah seorang ibu yang bertanggung jawab terhadap anak-anaknya.
Ayu meninggalkan dua anak berusia 8 tahun dan 1 tahun.
"Jadi kalau pulang kerja, ya pulang. Paling sama anaknya gojek-gojek (bercanda) anaknya mau minta apa baru keluar lagi," terang dia.
Saat pergi pada Sabtu pagi, Ayu tidak berpamitan kepada Heri hendak pergi ke mana.
Dia sempat cemas sebab hingga Sabtu petang pukul 18.00 WIB Ayu tak kunjung pulang ke rumah.
Kecemasan Heri semakin menjadi-jadi sebab tak ada kontak handphone dari teman Ayu yang dapat dihubungi untuk melacak keberadaan Ayu.
"Saya tidak punya nomor hp temannya, karena nomor temannya di hp dia (Ayu) semua," ungkapnya.
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Profil dan Biodata Tiara Andini, Penyanyi Jebolan Indonesian Idol yang Pacaran dengan Alshad Ahmad
Baca juga: Nagita Slavina Tak Cemburu saat Raffi Ahmad Video Call dengan Mimi Bayuh: Dia Ketawa-ketawa Aja
Baca juga: Rakor Pemberantasan Korupsi yang Diikuti Pemprov Jambi Mengingatkan Tata Kelola Pemerintah
Baca juga: Gubernur Jambi Al Haris Terima RTRW dari Kementerian ATR/BPN
Artikel ini telah diolah dari TribunJogja.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.