Kasus Penganiayaan

Respon Kejagung Soal Usulan Kejati DKI Jakarta Restorative Justice Kasus Mario Dandy: Tak Layak

Kejagung RI tegaskan Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas tak layak mendapatkan Restorative Justice seperti usulan Kejati DKI Jakarta.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kolase Tribun Jambi/Ist
Kejagung RI tegaskan Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas tak layak mendapatkan Restorative Justice seperti usulan Kejati DKI Jakarta. 

AGH merupakan kekasih dari Mario Dandy Satriyo.

Setelah dirawat beberapa waktu, kondisi korban penganiayaan itu menunjukkan perkembangan yang positif.

David Ozora telah mendapatkan perawatan di rumah sakit selama 25 hari sejak dianiaya.

Rustam Hatala, Paman David Ozora mengungkapkan bahwa ada perkembangan dari kesadaran motorik korban.

Baca juga: Terkuak Dua Keinginan BangDuk Masuk RRQ: Saya Masih Berapi-api!

Baca juga: Update Mayat Pria dalam Koper Merah, Ternyata Pelaku Potong Kepala dan Kaki Pakai Gerindra

Peningkatan tersebut efek positif dari terapi tilting table yang dijalankan kepada korban penganiayaan tersebut.

Kesadaran motorik David menunjukkan tingkat kenormalan tinggi, di mana pada terapi "tilting table", David dikabarkan sudah bisa berdiri dengan baik.

"Kesadaran kuantitatif (motorik) menunjukkan tingkat kenormalan tinggi, pada terapi tilting table sudah bisa berdiri dengan baik, ototnya mampu menopang tubuhnya dengan baik," kata Rustam Hatala, Sabtu (18/3/2023), dikutip dari Wartakotalive.com.

Untuk diketahui, tilting table dalam bidang kedokteran fisik dan rehabilitasi adalah alat yang membantu mobilisasi dini pada pasien yang tak mampu berdiri sendiri.

Terapi ini kerap digunakan fisioterapi atau perawat yang sudah terlatih, biasanya di laboratorium elektrofisiologi, rumah sakit atau klinik.

Tilting table digunakan dengan cara meminta pasien berbaring di atas sebuah meja selama sekitar 15 menit.

Kemudian pasien akan ditahan dengan tali pengaman setelah itu nantinya meja tersebut akan diputar ke atas sampai pasien berada dalam posisi berdiri sambil tetap terikat di meja.

Sudah Bisa Terima Perintah Sederhana

Sementara, untuk kesadaran kualitatif (kognitif) David, ia mengalami progres sudah bisa menerima perintah sederhana, seperti membuka mulut, tegakkan tubuh, dan mengedipkan mata dua kali untuk "iya".

Namun, David masih terus berjuang untuk kontak mata karena belum selalu fokus.

Selain itu, David juga belum kembali mengenali ayahnya dan orang-orang terdekatnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved