Kerusuhan di Papua
Isak Tangis Pecah Saat Jenazah Ramot Siagian Tiba di Parsoburan, Korban Kerusuhan Wamena
Jenazah Ramot Siagian tiba di kampung hamalan, di Parsoburan Sumatera Utara, Sabtu (25/2/2023) sekira pukul 07.00 WIB. Kedatangannya disambut tangisan
Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
Dikhawatirkan terjadi lagi ribut bila polisi memaksa masuk.
Selain itu, terdapat juga kerugian materiil akibat kericuhan itu. Massa juga melakukan aksi perusakan dan pembakaran.
"Kerugian materiil ada dua ruko dan 13 rumah yang dibakar. Ada juga sejumlah kendaraan milik TNI-Polri yang rusak terkena lemparan batu," kata Fakhiri, dikutip dari TribunPapua.
Kapolres Jayawijaya sebelum kerusuhan meminta menyelesaikan masalah dugaan penculikan anak di Kantor Polres Jayawijaya.
Ide itu sempat diterima masyarakat. Tiba-tiba muncul sekelompok warga melakukan provokasi, kemudian melakukan aksi anarkis.
Tidak hanya berusaha menyerang dua warga yang dituduh menculik, massa juga menyerang aparat keamanan yang ada di lokasi.
Peringatan yang diberikan oleh polisi pun tidak dihiraukan.
Massa terus berusaha menyerang aparat keamanan dan kendaraan yang ada di lokasi kejadian.
Pantauan di lapangan, aparat gabungan TNI-Polri masih berjaga lokasi kejadian.
Alen, warga setempat mengatakan, tidak ada aktivitas warga di sekitar Sinakma.
Sebagian warga masih takut untuk keluar rumah. Sebagian bahkan mengungsi ke rumah keluarga hingga ke Polres dan Kodim.
"Sebelumnya kami ada di rumah. Situasi tambah melebar sehingga pihak keamanan antar kita di polres" kata Alen.
Dia menyebut banyak yang trauma. Apalagi tahun 2019 lalu juga ada kerusuhan besar.
"Masyarakat trauma, akibat dari kejadian itu," katanya. (*)
Baca juga: Hoaks Penculikan Anak Jadi Penyebab Kerusuhan di Wamena Papua, 9 Orang tewas
Baca juga: Pilu! Curahan Hati Erika Siagian Istri Albret Sitorus Korban Kerusuhan di Papua
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.