Kerusuhan di Papua
Isak Tangis Pecah Saat Jenazah Ramot Siagian Tiba di Parsoburan, Korban Kerusuhan Wamena
Jenazah Ramot Siagian tiba di kampung hamalan, di Parsoburan Sumatera Utara, Sabtu (25/2/2023) sekira pukul 07.00 WIB. Kedatangannya disambut tangisan
Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Jenazah Ramot Siagian tiba di kampung hamalan, di Parsoburan, Sumatera Utara, Sabtu (25/2/2023) sekira pukul 07.00 WIB.
Puluhan orang warga dan keluarga korban kerusuhan di Wamena itu telah menunggu di halaman rumah orang tua Ramot.
Begitu suara sirene ambulans kedengaran di tempat itu, terlihat warga langsung berkerumun ke arah jalan.
Suara isak tangis warga sudah terdengar, walau jenazah pemuda itu belum diturunkan.
Perlahan-lahan, korban kerusuhan yang dituduh sebagai penculik anak itu diangkat dari ambulans ke dalam rumah.
Ibu Ramot Siagian tidak berhenti menangis sejak ambulans itu datang.
Dia meluapkan kesedihannya dalam tangisan yang disertai ucapan yang ditujukan untuk putranya itu, istilahnya mangandung.
Peti mati yang dibawa masuk ke rumah terlihat dalam kondisi yang tertutup rapi dan dibalut dengan plastik yang tebal.

Seorang pria yang dituakan kemudian menanyakan kepada keluarga, apakah peti jenazah itu masih perlu dibuka.
Dia khawatir bila nanti dibuka, maka akan menghadirkan trauma bagi yang ada di sana.
Ibu dari Ramot Siagian dan keluarga mengatakan harus dibuka, dan ingin melihat dengan jelas.
"Entah nanti bukan dia (Ramot Siagian) yang di dalamnya. Kita buka saja," kata Ibu Ramot di sela tangisnya.
Penutup peti mati itu dibuka perlahan-lahan. Ibunda Ramot pun melihat isinya.
Suara tangisnya makin menggelegar. Demikian juga keluarga dan warga yang berada di rumah itu.