Kerusuhan di Papua

Isak Tangis Pecah Saat Jenazah Ramot Siagian Tiba di Parsoburan, Korban Kerusuhan Wamena

Jenazah Ramot Siagian tiba di kampung hamalan, di Parsoburan Sumatera Utara, Sabtu (25/2/2023) sekira pukul 07.00 WIB. Kedatangannya disambut tangisan

Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI/KOLASE/FACEBOOK
Jenazah Ramot Siagian saat disemayamkan di kediaman orang tua, di Parsoburan, Sumatera Utara, Sabtu (24/2/2023) 

Setelah kerusuhan itu, warga perantau mengalami ketakutan, dan mengungsi ke sejumlah tempat yang dianggap aman.

Ada yang mengungsi ke kodim, Polres, dan Gereja. Mereka berusaha mencari perlindungan dalam suasana genting tersebut.

Hingga kini 10 orang yang meninggal dunia dalam kejadian itu. Ada korban yang mengalami luka tusukan anak panah, tembakan peluru, dan sayatan.

Setelah dilakukan otopsi, jenaah dua perantau itu diterbangkan naik pesawat ke Sumatera Utara, Jumat siang waktu setempat.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, membenarkan telah diterbangkannya jenazah Ramot dan Albert.

"Kedua jenazah sudah dibawa ke Jayapura untuk diterbangkan ke kampung halaman di Sumatera Utara melalui Jakarta," ujarnya, Sabtu (25/2/2023).

Korban kerusuhan saat akan dimasukkan ke pesawat untuk dibawa ke Sumatera Utara
Korban kerusuhan saat akan dimasukkan ke pesawat untuk dibawa ke Sumatera Utara (FACEBOOK)

Baca juga: Ada Albert Sitorus dan Ramot Siagian, Ini Identitas Korban Tewas Kerusuhan Papua

Kapolda Sebut Ada Provokator

Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri, mengatakan terjadi kerusuhan di Sinakma Wamena Kabupaten Jayawijaya, karena ada provokator.

Dijelaskannya, ada 10 orang korban tewas. Sebanyak 8 orang dari korban itu merupakan warga asli Papua.

Dia menyebut pembakaran dan penyerangan pada aparat membuat para personel melepaskan tembakan. Dia menyebut ada provokator.

Hal itu menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka.

Penyerangan itu terjadi saat polisi hendak mengamankan Albert dan Ramot yang sedang diinterogasi warga setempat.

"Ada 16 orang kena batu, dan dua orang kena panah. Salah satunya perwira polisi," kata Fakhiri.

Dia belum bisa memastikan penyebab kematian korban tewas. Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Aparat juga belum bisa masuk ke RSUD Wamena. Keluarga korban masih berkumpul di area tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved