Kerusuhan di Papua
Isak Tangis Pecah Saat Jenazah Ramot Siagian Tiba di Parsoburan, Korban Kerusuhan Wamena
Jenazah Ramot Siagian tiba di kampung hamalan, di Parsoburan Sumatera Utara, Sabtu (25/2/2023) sekira pukul 07.00 WIB. Kedatangannya disambut tangisan
Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
Sejumlah orang yang penasaran, melihat dari jendela yang berada tepat di dekat peti jenazah.
Situasi tersebut tergambar jelas dari rekaman live streaming di Facebook yang disiarkan akun MaRchella boyu Panggoaran.
Pada jenazah Ramot Siagian selanjutnya ditutupi dengan ulos, mulai dari leher hingga ke kaki. Hanya wajah yang terlihat.
Letak ulos yang demikian menunjukkan pria ini meninggal dengan kondisi masih belum menikah.
Pemuda yang merupakan perantau yang jadi korban kerusuhan di Papua itu dimakamkan pada hari ini juga.
Pada pukul 14.00 WIB, telah dilakukan upacara keagamaan secara Katolik, sebelum dibawa ke liang lahat.
Dari rumah ke pemakaman, jenazah dibawa menggunakan ambulans milik Ormas Pemuda Batak Bersatu.
Ambulans itu juga yang sebelumnya membawa jenazah Ramot dari bandara hingga ke rumah kediaman orangtuanya.
Pada kasus kerusuhan di Wamena, Papua, Ramot Siagian dan Albert Sitorus menjadi dua di antara 10 korban tewas.
Albert adalah ipar dari Ramot. Mereka berdua meninggal dunia saat kerusuhan, Kamis (23/2/2023).
Mereka sebelumnya dituding sebagai penculik anak, setelah pesan hoaks beredar di masyarakat setempat.
Sebelum kejadian, beredar pesan hoaks di grup whatsapp menyebut penculikan anak sedang berkeliaran naik mobil pikap.
Saat warga setempat melihat Ramot dan Albert, mobilnya langsung disetop, kemudian diinterogasi di sana.
Keduanya membantah sebagai pelaku penculikan anak. Namun warga yang termakan pesan hoaks, tetap menahannya.
Polisi datang untuk mengamankan kedua pria itu. Warga di sana tak terima. Hingga akhirnya terjadi kerusuhan besar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.