Pemuda Korban Gempa Turki dan Suriah Diselamatkan Setelah 96 Jam Tertimbun Puing-Puing Bangunan

Pemuda di Kahramanmaras berhasil diselamatkan setelah 96 jam tertimbun puing-puing bangunan yang runtuh akibat gempa yang terjadi di Turki dan Suriah.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Photo by Adem ALTAN / AFP
Tim penyelamat dan warga sipil mencari korban selamat di bawah puing-puing bangunan yang runtuh di Kahramanmaras, dekat pusat gempa, sehari setelah gempa berkekuatan 7,8 skala Richter melanda tenggara negara itu, pada 7 Februari 2023. - Tim penyelamat di Turki dan Suriah menghadapi cuaca dingin, gempa susulan dan bangunan yang runtuh, saat mereka menggali korban selamat yang terkubur oleh gempa bumi yang menewaskan lebih dari 5.000 orang. Beberapa kehancuran terparah terjadi di dekat pusat gempa antara Kahramanmaras dan Gaziantep, sebuah kota berpenduduk dua juta jiwa di mana seluruh blok sekarang menjadi reruntuhan di bawah salju yang menumpuk. 

TRIBUNJAMBI.COM - Pemuda di Kahramanmaras berhasil diselamatkan setelah 96 jam tertimbun puing-puing bangunan yang runtuh akibat gempa yang terjadi di Turki dan Suriah.

Gempa yang terjadi di dua negara itu pada Senin (6/2/2023) lalu.

Pria yang bernama Albert Sachma itu berhasil dievakuasi Tim SAR Turki pada Jumat (10/2/2023).

Pria berumur 26 tahun itu telah tertimbung diantara puing-puing bangunan selama 96 jam.

Dia terperangkap di reruntuhan gudang yang berada di distrik Kota Dolgaderoglu, Turki.

Saat ini pemuda tersebut telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Bayi Perempuan 2 Tahun Diselamatkan dari puing-puing Gempa Turki

Bayi perempuan berusia dua tahun berhasil dievakuasi dari puing-puing reruntuhan akibat gempa Turki.

Video yang direkam oleh regu penyelamat lantas beredar luas di media sosial.

Baca juga: Bantu Korban Gempa Turki dan Suriah, Palang Merah Indonesia Kirim 100 Ribu Dolar AS dan Tim Medis

Diketahui, regu penyelamat dari Tentara Kosovo berhasil mengeluarkan bayi perempuan berusia 2 tahun dari reruntuhan.

Keberhasilan menyelamatkan satu nyawa bayi itu langsung disambut tepuk tangan para penyelamat.

"Seorang ibu dan putrinya yang berusia dua tahun diselamatkan di distrik Iskenderun di provinsi Hatay selatan Türkiye hampir 44 jam setelah gempa," tulis akun Twitter ANADOLU AGENCY.

72 Jam Pertama Waktu yang Sangat Penting

Periode 72 jam pertama adalah masa-masa krusial dalam operasi penyelamatan korban gempa, termasuk gempa di Turki dan Suriah.

Para penyelamat seperti berpacu dengan waktu.

Kondisi Cuaca Ekstrem

Lebih jauh, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa tanpa bantuan, puluhan ribu orang yang tinggal di tempat terbuka terancam cuaca ekstrem.

Jumlah kematian akibat gempa Turki dan Suriah juga naik dengan pesat.

Konvoi pertama bantuan kemanusiaan untuk korban gempa Turki dan Suriah telah menyeberang ke Suriah.

Enam truk melewati perbatasan bab Al Hawa dari Turki membawa tenda dan perlengkapan kebersihan.

Baca juga: Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Kembali Ditemukan, Kini Jumlahnya Jadi 21.051 orang

Pihak Turki mengatakan sedang mengupayakan membuka dua penyeberangan perbatasan dengan Suriah untuk memungkinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan tersalurkan.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, dijadwalkan melakukan perjalanan ke provinsi Gaziantep, Osmaniye dan Kilis yang dilanda gempa pada Kamis (9/2/2023) di tengah kritik yang terus berlanjut bahwa tanggapan pemerintah terlalu lambat.

Update Jumlah Korban Tewas

Gempa bumi yang terjadi di Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) lalu menelan korban tewas mencapai 21.051 orang.

Akibat gempa tersebut terjadi kehancuran yang sangat dahsyat di dua negara tersebut.

Gempa yang berkekuatan 7,8 magnitudo tersebut menyebabkan 20 ribu orang tertimbun bangunan yang runtuh.

Para ahli khawatir bahwa korban tewas akibat gempa tersebut akan meningkat tajam.

Sehingga hal itu membuat harapan untuk menemukan keluarganya dalam kondisi hidup semakin redup.

Kabar terbaru bahwa jumlah korban dari gempa tersebut mencapai 21.051 orang.

Jumlah tersebut sebanyak 17.674 orang berada di Turki.

Kemudian korban tewas di Suriah sebanyak 3.377 orang.

PMI Kirim Bantuan Dana dan Tenaga Medis

Palang Merah Indonesia (PMI) beri bantuan ke korban gempa di Turki dan Suriah yang terjadi pada Senin (6/2/2023) lalu.

Bentuk kepedulian tersebut dikirimkan berupa uang tunai senilai 100 ribu Dolar AS.

Bentuk simpati dari tanah air itu disampaikan Sekretaris Jenderal PMI, A M Fachir.

Baca juga: Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Kembali Ditemukan, Kini Jumlahnya Jadi 21.051 orang

Pemberian dana tersebut dalam meringankan beban atau penderitaan para korban gempa.

PMI berkoordinasi dengan jejaring internasional (IFRC) melalui Bulan Sabit Merah Turki dan Bulan Sabit Merah Suriah.

Dia menyampaikan bahwa bantuan tersebut merupakan tahap awal.

Selain dana tersebut, PMI juga menyiapkan tim medis darurat yang akan ikut bergabung dengan tim pemerintah.

"Sesuai arahan Ketum (Jusuf Kalla), kami menyiagakan bantuan lainnya bila mana memungkinkan. Sebagai organisasi kemanusiaan dengan jejaring internasional, PMI terlibat aktif dalam pelayanan kemanusiaan global," jelas Fachir.

Fachir mengatakan PMI akan terus menjalin kontak dengan jejaring internasional untuk kesiapan bantuan lainnya.

PMI telah bersurat kepada Bulan Sabit Merah Turki dan juga Suriah terkait bantuan kemanusiaan tersebut.

Dalam surat tertanggal 7 Februari itu, JK menyampaikan dukungan kepada mereka dalam menjalankan tugas kemanusiaan.

JK meyakini, Bulan Sabit Merah Turki maupun Suriah akan mencurahkan kemampuan maksimalnya untuk merespons dampak gempa berkekuatan 7,8 magnitudo tersebut.

"Dengan semangat solidaritas, persahabatan serta kerja sama, kami berharap semua warga terdampak bencana dapat segera pulih," ujar JK.

Solidaritas antar perhimpunan nasional (Palang Merah dan Bulan Sabit Merah) berbagai negara digerakkan dalam bencana berskala besar, salah satunya seperti terjadi saat Tsunami Aceh 2004 silam.

Fachir menambahkan, Bulan Sabit Merah Turki termasuk salah satu yang selalu siaga membantu warga Indonesia dalam krisis bencana.

"Warga Turki melalui Bulan Sabit Merah nya adalah saudara dalam kemanusiaan. Mereka terlibat aktif juga dalam penanggulangan bencana Gempa Sulteng," ujar Sekjen PMI.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Dalam Reses, Ketua DPRD Tanjabbar Ingatkan Soal Angka Stunting

Baca juga: Ayu Ting Ting Ngebet Nikah Sampai Minta Carikan Jodoh ke Eko Patrio: Cariin Dong Pak

Baca juga: Anang Hermansyah Akui Ashanty Masih Konsumsi Vitamin dan Obat: Kini Dalam Pengamatan Dokter

Baca juga: Komisi III Konsultasi ke Kementrian ESDM Soal Batubara di Jambi ESDM Sebut Wajib Bangun Jalan Khusus

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved