Pembunuhan Brigadir Yosua
Ferdy Sambo Akui Bharada E Tak Pernah Salah Jalankan Perintah
Bekas Kadiv Propam, Ferdy Sambo, dihadirkan sebagai saksi untuk Richard Eliezer alias Bharada E, mengakui bharada e tak pernah salah jalankan tugas
Juga hasil uji poligraf pada Ferdy Sambo yang juga terindikasi tidak jujur untuk pertanyaan apakah dia ikut menembak Brigadir Yosua Hutabarat.
Hasil uji poligraf terhadap lima terdakwa pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat selengkapnya di artikel ini.
Termakan Cerita Istri
Pengamat Hukum Pidana, Abdul Fickar, meragukan adanya peristiwa kekerasan dan pelecehan seksual kepada Putri Candrawati di Magelang.
Menurutnya, pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat terjadi karena Ferdy Sambo termakan perkataan istrinya sendiri yang melapor telah dilecehkan.
"Menjadi tidak rasional seorang laki-laki. Begitu istri mengaku diganggu langsung begitu, tanpa ada klarifikasi atas kejadian sebenarnya," kata Abdul Fickar, di acara Satu Meja Kompas TV.
Keraguan adanya peristiwa pelecehan kepada Putri Candrawati juga disampaikan oleh Nursyahbani Katjasungkana, Ketua Pengurus Asosiasi LBH Apik Indonesia.
Aktivis perempuan itu mengatakan, muncul keraguan itu berawal dari adanya kebohongan di awal, yang merupakan bagian dari obstruction of justice.
"Saya memang meragukan motifnya pelecehan seksual itu. Pertama ada kebohongan. Kemudian dibangun argumen baru mengatakan ada saksi, tapi saksi-saksi itu kan orang yang dibayar," ungkapnya.
Adapun saksi yang disebut dibayar itu merupakan asisten rumah tangga yang hingga kini bekerja untuk keluarga Ferdy Sambo, mendapat gaji rutin atas pekerjaannya.
Dia menjelaskan, kekerasan seksual biasa terjadi karena adanya ketimpangan relasi kuasa secara gender.
Baca juga: Ferdy Sambo Ragukan Hasil Uji Poligraf, Khawatir Jadi Framing Buruk
"Pada konteks PC (Putri Candrawati) saya kira itu tidak ada ketimpangan relasi kuasa," ungkapnya.
Justru, kata Nur, Putri harusnya dilihat sebagai seorang yang punya kuasa.
"Yosua itu bawahannya, yang bisa disuruh-suruh belanja," ungkapnya.
Dia menyebut, berdasarkan analisa ini, walau dia sebagai aktivis perempuan, menjadi sangat ragu telah terjadi pemerkosaan atau pelecehan.