Sidang Ferdy Sambo
Begini Kata Ahli Soal Uji Poligraf Ferdy Sambo Cs Terdakwa Pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat
Uji kebohongan menggunakan tes Poligraf dilakukan Terdakwa pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Heri Prihartono
Untuk Kuat hasil pertama plus sembilan yang kedua minus 13. Sedangkan Ricky Rizal yang pertama plus 11 dan kedua plus 19.
Lalu untuk terdakwa justice collaborator atau saksi pelaku yang bekerja sama Richard Eliezer satu kali pemeriksaan dengan hasil plus 13.
Adapun hasil minus mengindikasikan bahwa terperiksa berbohong. Sedangkan untuk hasil plus terperiksa berkata jujur.
Tingkat Akurasi Uji Poligraf
Akurasi pemeriksaan poligraf Ferdy Sambo diatas 93 persen dalam perkara pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat.
Akurasi hasil tersebut disampaikan Aji Febriyanto Ar-rosyid, sebagai saksi ahli yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umu (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2022).
Aji Febriyanto Ar-rosyid selaku Kepala Urusan Bidang Komputer Forensik Ahli Poligraf menyebut alat tersebut untuk menentukan seseorang teridentifikasi bohong atau jujur dengan teknik teknik Asosiasi Poligraf Amerika Serikat.
Kata Aji bahwa alat itu mempunyai akurasi di atas 93 persen.
"Teknik ini memiliki keakuratan di atas 93 persen,” kata Aji di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, (14/12/2022).
Di ruang sidang itu Aji juga menjelaskan cara kerja pemeriksaan poligraf yang merupakan permintaan penyidik tersebut.
Pemeriksa poligraf berkoordinasi dengan penyidik berkaitan isu yang akan didalami dalam proses pemeriksaan.
“Setelah itu kami pelajari konstruksi kasusnya seperti apa, kemudian menentukan waktu setelah itu baru dilakukan pemeriksaan,” ucap Aji dikutip dari Tribunnews.com.
Aji mengungkap ada tiga tahapan dalam pemeriksaan poligraf.
Pertama tahapan pre-test.
Disana, seorang pemeriksa menjelaskan mekanisme pemeriksaan poligraf, di dalamnya ada berkaitan riwayat kesehatan, riwayat sosial, lalu menyamakan persepsi berkaitan kronologi kejadian.