Pesta Miras

Penjelasan Kepala SMAN 5 Kota Jambi Terkait Dikeluarkan Puluhan Siswa yang Ketahuan Minum Miras

Kepsek SMAN 5 Kota Jambi Muhammad Salim menjelaskan kasus puluhan siswanya yang ketahuan minum miras pada saat hari guru, Jumat 25 November 2022 lalu.

Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Suci Rahayu PK
ist
Kepala Sekolah SMAN 5 Kota Jambi Muhammad Salim menjelaskan kasus puluhan siswanya yang ketahuan minum miras pada saat hari guru, Jumat 25 November 2022 lalu. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kepala Sekolah SMAN 5 Kota Jambi Muhammad Salim menjelaskan kasus puluhan siswanya yang ketahuan minum miras pada saat hari guru, Jumat 25 November 2022 lalu.

Salim mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya telah memanggil sebanyak 8 orangtua siswa yang terlibat dalam masalah itu. Saat dimintai keterangan soal penandatanganan surat, dia mengatakan bahwa telah mendiskusikan dalam mencarikan solusi.

"Kita diskusi mengenai permasalahan ini dengan orangtua, mereka sebenarnya berterimakasih atas kejadian ini, mereka mungkin sebelumnya engga tahu kan," katanya, Senin (5/12).

Dia menyebut bahwa pihaknya bertanggungjawab dalam proses pemindahan siswa tersebut nantinya.

"Kalau misalnya dalam keputusan di akhir nanti memang dalam surat sudah ada, kami berharap sih orangtua bisa memindahkan dan kami pihak sekolah bertanggungjawab dalam memfasilitasi," katanya.

Dia mengaku telah berkomunikasi dengan beberapa kepala sekolah lainnya dalam pengurusan siswa yang nantinya akan di pindahkan.

"Dan ada yang sudah menerima," katanya.

Baca juga: Tes Tertulis Rekrutmen PPK Merangin Akan Dilakukan Dua Sesi

Baca juga: Cerita Orangtua Siswa SMAN 5 Dipaksa Tandatangani Surat DO Karena Siswa Minum Miras di Sekolah

Selain itu, Salim juga membantah soal sudah mengeluarkan siswa yang terlibat pada pesta miras di sekolah itu

"Kita masih proses," katanya.

Lebih lanjut dijelaskannya bahwa nantinya akan ada pertimbangan-pertimbangan yang akan diambil dalam memutuskan DO siswa.

"Sebenarnya pertimbangannya itu, kalau dari catatan-catatan sebelumnya memang bersih gitu kan, ya kita akan pertimbangkan. Tapi kalau yang sudah, ya guru-guru taulah ya karakter siswa seperti apa, track recordnya seperti apa. Mungkin yang begitu-begitu akan kita distribusikan ke orangtua. Kebaikan anaknya dan kebaikan sekolah harus dijaga," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa para orangtua siswa SMAN 5 Kota Jambi mengaku dipaksa dalam menandatangani surat penarikan anaknya atau surat Drop Out (DO) dari sekolah.

AT salah satu orangtua siswa mengaku telah menandatangani surat perjanjian yang diminta pihak SMAN 5 Kota Jambi. Dia mengaku dipaksa dalam menandatangani surat tersebut padahal isinya membunyikan tanpa paksaan.

"Saya minta tolong supaya engga dikeluarkan saya tanggungjawab menjelang dia tamat. Mereka tetap mau mengeluarkan anak saya, disuruhnya saya buat surat perjanjian," katanya kepada Tribun Jambi, Minggu (4/12).

Dia tidak menjelaskan secara detail soal bunyi dan isi di dalam perjanjian tersebut, namun ditegaskannya surat perjanjian itu dibuat dalam keadaan terpaksa.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved