Pesta Miras
Penjelasan Kepala SMAN 5 Kota Jambi Terkait Dikeluarkan Puluhan Siswa yang Ketahuan Minum Miras
Kepsek SMAN 5 Kota Jambi Muhammad Salim menjelaskan kasus puluhan siswanya yang ketahuan minum miras pada saat hari guru, Jumat 25 November 2022 lalu.
Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Suci Rahayu PK
"Iya sih disuruhnya buat surat perjanjian, cuma saya berat, tapi mereka yang nyuruh gitu, terpaksalah saya buat," ungkapnya
Saat ini anaknya masih masuk sekolah, nakun pihak sekolah memberikan batasan hingga Jumat mendatang diakhir ujian semester.
"Sekarang masih sekolah, tapi cuma sampai sebatas selesai ujian semester ini," katanya.
Dengan keputusan itu, disampaikannya bahwa dirinya merasa keberatan karena pendidikan anaknya di SMA tinggal hitungan bulan.
"Saya sempat minta tolong, tapi pihak sekolahnya tetap mau mengeluarkan jadi saya gimana ya, namanya tanggung sebentar lagi kan sudah ujian akhir, kemana anak saya dipindahkan, sekolah mana yang mau menerima," ujarnya.
Dia pun menceritakan pengakuan anaknya soal kejadian yang terjadi di sekolahnya. Disampaikannya bahwa anaknya ikut menyumbang sebesar Rp 20 ribu dalam membeli minuman alkohol itu. Selanjutnya anaknya turut minum tetapi diakui hanya satu teguk.
Baca juga: Bripka Ricky Rizal Disuruh Putri Cari Brigadir Yosua Tapi Malah Melucuti Senjata
Baca juga: Ariel NOAH Tak Ada Harapan? BCL: Tidak Ada yang Bisa Gantikan Ashraf Sinclair
"Tetapi pas penggerebekan engga ada, diakuinya minum, tapi engga mabuk, seandainya kalau mabuk, pasti gak sampai rumah kata anak saya," ujarnya.
Sebelumnya dia sudah mendatangi pihak sekolah pada Kamis minggu lalu, setelah adanya pemanggilan pihak sekolah.
Saat berada di sekolah, dia bertemu kepala sekolah, wakil kepala sekolah kesiswaan, wali kelas, guru bahasa inggris, dan guru biologi.
Hal senada diungkapkan MW selaku orangtua siswa lain yang terlibat. Dia pun mengaku bahwa dirinya menandatangani surat perjanjian dengan paksa saat mendatangi sekolah Jumat (3/12) lalu.
"Sama sudah dikeluarin, kami itu begitu datang ke ruang kepala sekolah langsunglah dikeluari. Katanya anak ibu dikeluarin gini, gini, gini katanya," ungkap MW kepada Tribun Jambi, Senin (5/12).

Dirinya sempat menangis sambil memohon kepada kepala sekolah untuk tetap bersekolah di SMAN 5 Kota Jambi.
"Ya, dipaksa menandatangani surat itu, saya sampai nangis memohon-mohon tapi mereka pada diam," ujarnya.
Dalam pengakuannya, dia diminta oleh wakil kepala sekolah kesiswaan dalam menandatangani surat tersebut.
"Disuruh tandatangan dengan iming-iming nilainya tetapi kami bantu, supaya bisa masuk sekolah mana gitu," katanya.