Cegah Intoleransi Melalui Media Sosial, Ketua FKPT Prof Asas Isma Beri Materi di Ponpes Nurul Iman

Kegiatan ini diadakan Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) dengan mengangkat tema Literasi Digital

Editor: Rahimin
Istimewa
Ketua FKPT Provinsi Jambi Prof Dr Asad Isma saat menjadi narasumber. 

TRIBUNJAMBI.COM - Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT)Provinsi Jambi memberikan materi bahaya radikalisme dan intoleran di Pondok Pesantren Nurul Iman Muaro Jambi, Minggu (28/8/2022) .

Kegiatan ini diadakan Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) dengan mengangkat tema Literasi Digital dan Tantangan Santri Milenial di Era Disrupsi.

Prof Dr Asad Isma Ketua FKPT Provinsi Jambi diundang menjadi narasumber literasi digital serta bahaya media sosial sebagai penyebar hoax, penyebab pntoleransi dan penanggulangan di kalangan santri.

Wakil Rektor II UIN Sutha Jambi ini bilang, literasi digital adalah kecakapan menggunakan teknologi yang didalamnya termasuk teknologi informasi. Yang setiap harinya informasi tersebar luas keseluruh penjuru dunia.

Santri Pondok Pesantren Nurul Iman Muaro Jambi, yang ikut literasi digital, Minggu (28/8/2022
Santri Pondok Pesantren Nurul Iman Muaro Jambi, yang ikut literasi digital, Minggu (28/8/2022 (Istimewa)

"Berita yang bertebaran di jagad media sosial melibatkan banyak masyarakat. Baik itu berita fakta atau hoax. Tugas kita menghentikan penyebaran berita hoax tersebut agar tidak tersebar dengan cara stop share, dan report," tegas.

Prof Asad Isma juga bilang, menjelang tahun politik akan banyak berita hoax tersebar. Seperti, menjual agama Untuk kepentingan, menebar kebencian, mengkafirkan demi eksistensi.

Jika hal ini terjadi, peran santri yang faham dengan agama sangat dibutuhkan. "Tak sedikit ulama dihujat, salah satunya panutan kita ulama-ulama Besar NU yang dikatakan kafir tidak mengerti agama. Menebarkan berita hoax tentang ulama tersebut demi kepentingan pribadi atau kelompok," ujarnya.

"Hal itu perlu kita tnggulangi dengan cek dan ricek informasi yang tersebar Apabila hoax stop penyebaran dan eeport pembuat berita tersebutm Maka dari itu santri harus melek digital agar tak tertinggal dan tak termakan informasi penyebab intoleransi terjadi," pungkasnya.

Baca juga: Ketua FKPT Jambi Beri Pemahaman Pada Personel Polda Jambi Terkait Radikalisme dan Intoleran

Baca juga: Cegah Sikap Intoleran Sebagai Cikal Radikalisme, FKPT Jambi Lakukan Survei Indeks Resiko Terorisme

Baca juga: Al Haris Ajak FKDM dan FKPT Jaga Ketentraman Jambi

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved