Autopsi Ulang Brigadir Yosua

Wawancara Eksklusif Johnson Panjaitan: Upacara Pemakaman Brigadir Yosua Bantah Aib yang Dilontarkan

Kuasa hukum keluarga Brigaidr j alias Brigadir Yosua, Johnson Panjaitan mengaku sejak laporannya masuk ke pihak kepolisian, pihaknya meminta 3 hal, di

Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Suci Rahayu PK
Tribunjambi.com/Eko Prasetyo
Wawancara dengan Johnson Panjaitan, kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua, di Kota Jambi, Kamis (28/7/2022). 

Kalau tidak begitu, saya kira itu lewat dan terjadi pengulangan. Kalau itu Lewat apa pemaknaannya? pemaknaannya bahwa peristiwa ini adalah peristiwa aib bagi institusi.

Apa artinya setelah kemarin itu dilakukan pemakaman dan upacara? maka yang pertama adalah keluarga tidak menerima mayat secara aib, dengan tekanan-tekanan, tetapi bapaknya menerima bendera merah putih melalui upacara dan pihak dari institusi kepolisian.

Menyerahkan tubuh atau jenazah Yosua ke Ibu Pertiwi. Ini penting! itu artinya apa, memperbaiki kata aib yang sudah dilontarkan oleh Karo Paminal dan Simatupang sebelumnya. Dan saya kira kedua orang ini, harus ditindak. itu pemaknaannya, jadi jangan cuma lewat aja peristiwa ini. jadi sekali lagi, ini harus diperjuangkan, nggak bisa omongan baik-baik, senyum. Oh transparan. harus kita perjuangkan sama-sama, tak bisa lagi begini!

Ini kan dimakamkan secara kedinasan, artinya kedinasan adalah tidak melakukan perbuatan tercela. Secara de factonya, artinya kepolisian mengakui Brigadir J tidak melakukan perbuatan tercela seperti yang dituduhkan?

Nah, itu pemaknaan yang mengundang banyak sekali pertanyaan besar dan ini bisa sangat merugikan institusi polisi, penegakan hukum dan juga negara. Kenapa saya bilang begitu? yang pertama, waktu kita melaporkan dan diterima baik-baik, katanya ini semua ditarik, ditangani oleh Mabes, tim khusus yang dibentuk oleh kapolri. tapi ternyata, laporannya Ibu Putri Jalan, kemudian laporan Polda dari Ferdy Sambo Jalan, laporan kami juga juga jalan.

Ini yang benar yang mana? katanya wajahnya baik-baik, ditarik tapi ternyata enggak. Apa pemaknaannya, ini gimana sih institusi yang penting ini.

Presidennya udah merespon, Menkopolhukamnya udah merespon, Kapolrinya udah menunjuk, katanya mau ditarik semua tapi kenyataannya begini, ini artinya apa? ada pertarungan di dalam.

Dan itu, akan sangat mempengaruhi bagaimana perjalanan proses pembukaan kasus ini secara terbuka, penyelesaian berkas kasusnya dan membawanya ke pengadilan. Jadi, ini taruhannya bukan cuma kerja institusi polisi, prosedurnya dan kasusnya, tapi juga penegakan hukumnya nanti peradilan.

Dan ini taruhannya negara, apakah memang penegakan hukum ini sudah sesuai dengan prosedur atau semuanya masih basa-basi. Tapi,menurut saya, pengalaman yang sudah kita jalankan ini, semua ini harus kita perjuangkan jangan kita biarkan take it for granted, seolah-olah kita terima belas kasih dari negara ini semuanya akan jalan dan keadilan itu berdiri tegak, enggak! harus kita perjuangkan sama-sama.

Kebenaran keadilan harus diperjuangkan?

Iya

Bukan pemberian?

Bukan

Kemudian ini, tadi abang cerita nih, sampai hari H bahkan autopsi ulang selesai, belum juga dinyatakan oke untuk pemakaman secara kedinasan. Yang dilihat publik adalah ada yang viral beritanya, desakan dari kekecewaan keluarga yang diwakili bang Johnson. Tapi ada nggak sih bang, hal diluar itu yang kemudian sesuatu yang belum terungkap, yang membuat upacara pemakaman secara kedinasan ini bisa terjadi?

Ya, ini memperlihatkan bahwa ada kelompok yang juga sangat kuat, yang mempengaruhi juga institusi kepolisian. Sehingga wajah humanisnya terlihat basa-basi tapi basi gitu loh. Dan itu yang membuat saya sedih, karena perjuangan saya sebenarnya bukan hanya untuk keluarga ya memang saya kuasa hukum keluarga. Tapi saya pengen institusi ini berdiri tegak dan juga humanis.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved