Tips Kesehatan
Tanda Kamu Butuh Rehat dari Rutinitas, Kinerja Menurun dan Mudah Tersinggung
Kelelahan otak terjadi ketika tingkat energi otak seseorang habis. Kondisi tersebut umumnya dikenal sebagai brain fog.
TRIBUNJAMBI.COM - Aktivitas sehari-hari membuat seseorang jadi produktif.
Namun bila hal itu dilakukan berulang-ulang maka efek buruk pun akan terjadi.
Yaitu mengalami kelelahan otak yang akan berpengaruh pada fisik dan mental.
Meski kita menyukai apa yang kita lakukan, tetap saja akan ada masanya kita butuh rehat juga.
Mengutip Better Up, kelelahan otak terjadi ketika tingkat energi otak seseorang habis.
Kondisi tersebut umumnya dikenal sebagai brain fog.
Menurut penelitian, otak yang terlalu terstimulasi akan merusak kemampuan kognitif.
Hal tersebut memengaruhi produktivitas, keterampilan membuat keputusan, atau memori.
Kelelahan otak ini dapat membuat orang sulit berkonsentrasi, bahkan tugas-tugas rumah tangga sederhana tampak rumit, seperti mencuci piring atau mencuci pakaian.
Baca juga: Manfaat Blewah untuk Kesehatan, Mengendalikan Diabetes dan Mencegah Sembelit
Meskipun gejala khas depresi, seperti kesedihan atau keputusasaan, mudah dikenali, ada gejala yang mungkin kurang terlihat.
Kelelahan otak biasanya merupakan akibat dari stres yang berkepanjangan. Periode stres kronis nantinya dapat membebani kesejahteraan mental orang.
Kelelahan otak jangka panjang juga dapat memengaruhi kehidupan profesional seseorang.
Itu menyebabkan kelelahan di tempat kerja.
Gejala kelelahan di tempat kerja termasuk:
- Kurangnya kepercayaan pada kemampuan diri
- Penurunan kepuasan kerja
- Kurangnya motivasi.
3 Cara Mengurangi Stres, Olahraga Teratur dan Konsumsi Makanan Sehat |
![]() |
---|
Cara Meredakan Hidung Tersumbat Alami, Hirup Uap Panas |
![]() |
---|
4 Manfaat Daun Bawang, Bisa Menurunkan Darah Tinggi |
![]() |
---|
5 Olahraga untuk Penderita Obesitas, Ada Jalan Kaki dan Sepeda Statis |
![]() |
---|
7 Penyebab Telinga Gatal: Bisa Karena Telinga Kering atau Alergi Makanan |
![]() |
---|