Perang Rusia Ukraina
Invasi Rusia ke Ukraina, Lebih 2.100 Penduduk Mariupol Tewas
Dewan Kota menyatakan situasi di Mariupol masih sangat sulit. Tidak ada listrik, air, panas, hampir tidak ada komunikasi seluler di kota.
Saat invasi memasuki minggu ketiga, kota barat laut Lviv sebagian besar telah dibombardir tanpa henti oleh Rusia.
Kota itu saat ini menjadi tempat berkumpulnya bagi pengungsi Ukraina.
Ratusan ribu dari mereka membanjiri kota untuk mencari keamanan, dengan banyak yang menggunakannya sebagai titik pemberhentian sebelum mencapai perbatasan Polandia sekitar 43 mil jauhnya.
Seperti dikutip dari CNN, pasukan Rusia menembakkan lebih dari 30 rudal ke tempat pelatihan militer Yavoriv pada hari Minggu, menurut administrasi militer Lviv.
Terletak di antara Lviv dan perbatasan Polandia, pangkalan militer itu telah mengadakan latihan bersama dengan personel militer NATO dan Barat, termasuk Amerika Serikat.
Seorang saksi, yang berada di pangkalan ketika serangan itu terjadi, mengatakan mendengar "ledakan tiba-tiba" dari tempat perlindungan bom.
Dikatakannya, kawah ledakan sedalam 10 meter dan ada kekhawatiran orang-orang berada di bawah puing-puing.
Pihak berwenang setempat menjelaskan, 35 orang tewas dan 134 terluka di pangkalan militer, dalam apa yang digambarkan Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov sebagai "serangan teroris" terhadap perdamaian dan keamanan "di dekat perbatasan Uni Eropa-NATO."
Sejauh ini tidak ada laporan warga negara asing di antara korban, kata pejabat pertahanan Ukraina.
Serangan terjadi sehari setelah Rusia melancarkan serangan rudal di kota timur laut Lutsk, hanya 70 mil dari perbatasan Polandia.
(Tribunnews.com/Yurika)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Lebih dari 2.100 Warga Sipil di Mariupol Tewas sejak Awal Invasi Rusia
Baca juga: Rusia Ancam Akan Serang Konvoi Senjata yang Dipimpin Amerika
Baca juga: Presiden Ukraina Minta Ibu-ibu di Rusia Tak Biarkan Anaknya Berperang Agar Tak Terbunuh
Baca juga: 9 WNI Terjebak dan Berlindung di Bungker Saat Perang Rusia Ukraina, 120 Orang Dievakuasi