Perang Rusia Ukraina

Invasi Rusia ke Ukraina, Lebih 2.100 Penduduk Mariupol Tewas

Dewan Kota menyatakan situasi di Mariupol masih sangat sulit. Tidak ada listrik, air, panas, hampir tidak ada komunikasi seluler di kota.

Editor: Rahimin
AFP/SERGEI SUPINSKY
Anggota layanan Ukraina terlihat di lokasi pertempuran dengan kelompok penyerang Rusia di ibukota Ukraina, Kyiv, pada pagi hari 26 Februari 2022, menurut personel layanan Ukraina di tempat kejadian. - Lebih dari 2.100 penduduk Mariupol telah tewas sejak invasi Rusia dimulai. 

TRIBUNJAMBI.COM - Sejak Rusia melakukan invasi ke Ukraina, ribuan penduduk tewas.

Tercatat, Lebih dari 2.100 penduduk kota pelabuhan Mariupol, Ukraina telah tewas sejak invasi Rusia dimulai.

Dewan Kota Mariupol di Telegram mengatakan pada Minggu (13/3/2022), pasukan Rusia membunuh 2.187 penduduk Mariupol.

"Setiap hari Mariupol menderita serangan udara oleh fasis Rusia. Setidaknya 22 pemboman kota damai selama 24 jam terakhir. Sekitar 100 bom sudah dijatuhkan di Mariupol," bunyi pernyataan itu dikutip dari ukrinform.net.

"Setiap pemboman membawa kehancuran yang mengerikan dan menghilangkan kehidupan Mariupol yang damai."

"Hingga saat ini, 2.187 warga Mariupol tewas akibat serangan Rusia. Semoga kenangan mereka hidup selamanya," kata pernyataan itu.

Dewan Kota menyatakan situasi di Mariupol masih sangat sulit. Tidak ada listrik, air, panas, hampir tidak ada komunikasi seluler di kota.

Serta juga kehabisan makanan dan air.

"Hari ini, kaum fasis Rusia terus membom kota itu dari pesawat. Sektor perumahan di persimpangan Jalan Nakhimova dan Jalan Italiiska ditembaki, dan pemogokan dilakukan di area bioskop Savona. Selain itu, ada laporan tentang penembakan gedung Universitas Negeri Mariupol," bunyi pernyataan itu.

Serangan Rusia ancaman terbesar bagi 400.000 penduduk Mariupol, yang saat ini terjebak di kota.

"Oleh karena itu, penutupan langit (larangan terbang) oleh NATO di atas Ukraina atau penyediaan sistem pertahanan udara yang diperlukan adalah solusi yang dapat menyelamatkan ratusan ribu nyawa tak berdosa di seluruh Ukraina," kata Dewan Kota.

Petugas polisi mengevakuasi mayat seorang pejalan kaki yang tewas dalam serangan udara yang menghantam menara televisi utama Kyiv pada 2 Maret 2022. Serangan udara Rusia tampaknya menghantam menara televisi utama Kyiv di jantung ibu kota Ukraina pada 1 Maret 2022.
Petugas polisi mengevakuasi mayat seorang pejalan kaki yang tewas dalam serangan udara yang menghantam menara televisi utama Kyiv pada 2 Maret 2022. Serangan udara Rusia tampaknya menghantam menara televisi utama Kyiv di jantung ibu kota Ukraina pada 1 Maret 2022. (ARIS MESSINIS / AFP)

Laporan sebelumnya, pasukan Rusia telah menyebabkan bencana kemanusiaan terburuk di Mariupol.

Tidak dapat mengalahkan tentara Ukraina, penjajah mengebom warga sipil dan memblokir datangnya bantuan kemanusiaan.

Rusia juga telah menembakkan rudal di dekat kota Lviv dan menghantam sebuah pangkalan militer besar di dekat perbatasan Polandia pada hari Minggu (13/3/2022).

Serangan rudal menewaskan puluhan orang dan membuat perang semakin dekat ke perbatasan dari negara NATO.

Saat invasi memasuki minggu ketiga, kota barat laut Lviv sebagian besar telah dibombardir tanpa henti oleh Rusia.

Kota itu saat ini menjadi tempat berkumpulnya bagi pengungsi Ukraina.

Ratusan ribu dari mereka membanjiri kota untuk mencari keamanan, dengan banyak yang menggunakannya sebagai titik pemberhentian sebelum mencapai perbatasan Polandia sekitar 43 mil jauhnya.

Seperti dikutip dari CNN, pasukan Rusia menembakkan lebih dari 30 rudal ke tempat pelatihan militer Yavoriv pada hari Minggu, menurut administrasi militer Lviv.

Terletak di antara Lviv dan perbatasan Polandia, pangkalan militer itu telah mengadakan latihan bersama dengan personel militer NATO dan Barat, termasuk Amerika Serikat.

Seorang saksi, yang berada di pangkalan ketika serangan itu terjadi, mengatakan mendengar "ledakan tiba-tiba" dari tempat perlindungan bom.

Dikatakannya, kawah ledakan sedalam 10 meter dan ada kekhawatiran orang-orang berada di bawah puing-puing.

Pihak berwenang setempat menjelaskan, 35 orang tewas dan 134 terluka di pangkalan militer, dalam apa yang digambarkan Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov sebagai "serangan teroris" terhadap perdamaian dan keamanan "di dekat perbatasan Uni Eropa-NATO."

Sejauh ini tidak ada laporan warga negara asing di antara korban, kata pejabat pertahanan Ukraina.

Serangan terjadi sehari setelah Rusia melancarkan serangan rudal di kota timur laut Lutsk, hanya 70 mil dari perbatasan Polandia.

(Tribunnews.com/Yurika)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Lebih dari 2.100 Warga Sipil di Mariupol Tewas sejak Awal Invasi Rusia

Baca juga: Rusia Ancam Akan Serang Konvoi Senjata yang Dipimpin Amerika

Baca juga: Presiden Ukraina Minta Ibu-ibu di Rusia Tak Biarkan Anaknya Berperang Agar Tak Terbunuh

Baca juga: 9 WNI Terjebak dan Berlindung di Bungker Saat Perang Rusia Ukraina, 120 Orang Dievakuasi

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved