Perang Rusia Ukraina

Presiden Ukraina Minta Ibu-ibu di Rusia Tak Biarkan Anaknya Berperang Agar Tak Terbunuh

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memohon kepada ibu-ibu Rusia agar melarang anak-anaknya tidak ikut perang di Ukraina.

Editor: Teguh Suprayitno
Capture
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky 

TRIBUNJAMBI.COM, KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memohon kepada ibu-ibu Rusia agar melarang anak-anaknya tidak ikut perang di Ukraina.

Permohonan Zelensky itu diketahui melalui video yang dirilis melalui Telegram, Sabtu (12/3/2022).

“Saya ingin mengatakan ini sekali lagi kepada ibu-ibu Rusia, khususnya ibu-ibu yang anaknya ikut wajib militer. Jangan mengirim anak-anak Anda untuk berperang di negara asing,” katanya dikutip dari Wio News.

“Periksa di mana putra Anda. Jika Anda curiga putra Anda dikirim untuk perang melawan Ukraina, cepatlah bertindak untuk mencegahnya terbunuh atau tertangkap,” sambungnya.

Ukraina sebelumnya sempat mengundang ibu-ibu Rusia untuk datang ke Kiev dan mengambil anak mereka yang ditahan akibat ikut berperang.

Kementerian Pertahanan Ukraina pun memublikasikan nomor telepon dan surel bagi mereka yang hendak mendapatkan informasi mengenai itu.

Pada Jumat (11/3/2022), Kantor Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia PBB mengaku sangat khawatir dengan meningkatnya angka kematian dan penderitaan manusia di Ukraina.

Juru bicara komisioner, Liz Throssell meminta agar Rusia segera menghentikan serangannya ke Ukraina.

Baca juga: Joe Biden Siap Perang Dunia III, Tapi Tidak di Ukraina

“Warga sipil dibunuh dan dilumpuhkan dalam apa yang tampaknya merupakan serangan tanpa pandang bulu, dan pasukan Rusia menggunakan senjata peledak dengan efek area luas di atau dekat area berpenduduk,” katanya.

“(Serangan) itu termasuk rudal, peluru, artileri berat dan roket, serta serangan udara,” sambungnya.

Berdasarkan laporan PBB, 549 rakyat sipil telah tewas dan 597 orang cedera sejak operasi militer Rusia ke Ukraina dilakukan pada Kamis (24/2/2022).

Meski demikian, sejumlah pejabat meyakini bahwa jumlah kematian sebenarnya kemungkinan lebih tinggi dibandingkan laporan yang diungkapkan.

Baca juga: Perang Masih Terjadi, Presiden Ukraina Ingin Bertemu Vladimir Putin, Ini Yang Diharapkan

Berita ini telah tayang di Kompas.tv

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved