Tips Kesehatan
Cara Mengatasi Dada Sesak dengan Mengetahui Penyebab Utamanya
Dada terasa sesak dapat terjadi pada semua kelompok umur. Kadang-kadang digambarkan sebagai tekanan di dada, nyeri dada, atau perasaan penuh
Beberapa orang dengan Covid-19 mungkin juga mengalami rasa sesak di dada.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Anda harus segera mencari pertolongan medis jika gejala Covid-19 Anda termasuk sesak dada yang disertai dengan kesulitan bernapas, bibir kebiruan, kebingungan, atau ketidakmampuan untuk tetap terjaga.
Radang paru-paru
Pneumonia akibat infeksi menyebabkan peradangan pada kantung udara paru-paru Anda.
Kantung ini dapat berisi cairan atau nanah dan menyebabkan gejala seperti demam, batuk, kedinginan, sesak napas, dan nyeri dada dan atau sesak dada.
Penting untuk menemui dokter untuk diagnosis pneumonia dan rencana perawatan untuk mengobati kondisi tersebut.
Herpes zoster
Herpes zoster adalah infeksi yang disebabkan oleh virus varicella zoster, virus yang sama dengan yang menyebabkan cacar air.
Herpes zoster dapat menyebabkan ruam yang menyakitkan pada tubuh.
Dalam beberapa kasus, rasa sakit yang disebabkan oleh herpes zoster bisa sangat intens sehingga dapat menyebabkan perasaan sesak di dada.
Obat antivirus dan analgesik seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) sering diresepkan untuk membantu mengurangi rasa sakit, dan krim antibiotik topikal sering diresepkan untuk mencegah infeksi bakteri sekunder.
Asma
Gejala asma termasuk sesak napas, dada terasa sesak, mengi, dan batuk.
Jika Anda menderita asma dan terpapar iritasi paru-paru atau alergen, pemicu ini dapat menyebabkan otot-otot di saluran udara mengecil atau menyempit. Kondisi ini bisa menyebabkan dada sesak, nyeri, dan tertekan.
Anda mungkin akan disarankan untuk menggunakan inhaler untuk meringankan saluran udara dan mengurangi gejala asma.