Kisah Militer RI
KISAH Kopassus Binasakan Teman Sendiri yang Berkhianat ke Negara, Jadi Sejarah Kelam Indonesia 1958
Ternyata bila menelisik di zaman dahulu, TNI bukan cuma telah mengalahkan musuh dari negara lain atau pemberontakan di negara sendiri.
Dari informasi radio posisi kedua C-47 sudah tepat di atas lapangan udara Ambon.
Tapi karena cuaca yang demikian buruk dan gelap pekat, pilot tidak melihat tanda apa pun yang bisa dipakai sebagai panduan visual.
Yang terlihat hanyalan gemuruh hujan lebat dan kilatan halilintar yang menyambar nyambar serta teriakan para prajurit RPKAD yang sedang dilanda mabuk udara.
Baca juga: Bahaya Menyaksikan Gerhana Bulan Tanpa Menggunakan Kacamata Khusus, Beresiko Mata Rusak
Baca juga: NASIB Garuda Indonesia Disebut Makin Parah, Begini Solusi dari Pengamat BUMN
Baca juga: Gadis 16 Tahun di Wonogiri Dibawa Kabur Guru Silat, Istri Sah Telepon Bilang Ini, Ayah Lalu Nangis
Setelah berkomunikasi dengan Kapten Dick, Letnan Nursaid berusaha melakukan pendaratan sedangkan, Kapten Dick memutuskan untuk holding.
Letnan Nursaid mencoba membuat suatu Non Directional Beacon (NDB ) procedur Let Down menuju landasan tapi karena hujan sangat lebat dan sama sekali tidak tampak tanda visual, upaya pendaratan dibatalkan.
Pesawat C-47 terbang menukik ke atas lagi disertai wajah wajah tegang anggota RPKAD.
Kedua C- 47 akhirnya hanya bisa berputar putar dan dengan perhitungan ketersediaan bahan bakar, Kapten Dick memberi perintah divert menuju lapangan udara Namlea yang berada di Pulau Buru.
Butuh waktu terbang setengah jam untuk menuju Namlea dan berkat bantuan sinar bulan yang remang remang, C- 47 yang diterbangkan Kapten Dick telah mendarat terlebih dahulu dan parkir di ujung landasan.
Kini giliran Letnan Nursaid untuk mendarat di lapangan udara yang tanpa dilengkapi fasilitas untuk penerbangan malam, memiliki landasan pendek, dan proses pendaratan darurat itu hanya menggunakan perangkat landing light yang berada di pesawat.
Akhirnya berkat perhitungan cermat dan kerja sama antara pilot serta kopilot saat melaksanakan pendaratan, dengan cara menginjak rem sekuat tenaga begitu roda pesawat menyentuh tanah, C-47 berhasil mendarat selamat hanya beberapa meter jaraknya dari C-47 yang dipiloti Kapten Dick.
Dalam kondisi setengah gelap dan di bawah temaram sinar bulan semua kru serta pasukan segera berkumpul di sekitar pesawat.
Komandan pasukan RPKAD tampak memberikan brifing sementara sebagian lainnya berkeliling lapangan udara untuk menilai situasi.
Hasil dari observasi medan itu cukup mengejutkan karena di balik semak semak sudah banyak tentara lokal yang datang mengepung dan siap menyerang.
Atas laporan itu, komandan pasukan RPKAD segera bertindak cepat.
Ia segera meraih megaphone dan menyerukan agar pasukan yang sedang mengendap di balik semak belukar segera keluar.