Daftar Menteri yang Tak Mungkin Di-reshuffle, Ada Nama Ketum Parpol, Benarkah Prabowo Subianto?
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno turut buka suara mengenai isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju dalam waktu dekat.
Menurutnya, jika ada satu menteri dari partai politik yang di-reshuffle, maka wajib memasukkan kembali jatah menteri dari partai politik lainnya.
"Haram hukumnya mengurangi jatah menteri dari partai politik, iya benar (kalau keluar satu partai politik, harus masuk satu)," ungkap Adi.
Baca juga: Jozeph Paul Zhang Tersangka Penistaan Agama Kini Statusnya Bukan WNI: Saya Ditentukan Hukum Eropa
Ia pun tak menampik ada desas-desus Partai Amanat Nasional (PAN) akan masuk ke dalam kabinet.
Kabarnya, sosok dari PAN ini dikaitkan dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) dan Kementerian Perhubungan.
"Kalau melihat gosip-gosip dari A1, yang datang dari tim sukses Joko Widodo kemarin kan dikaitkan dengan dua kementerian, PMK dan Kementerian perhubungan."
"Tapi sekali lagi, soal masuknya PAN ke koalisi ini bukan hanya bagaimana politik akomodasi gotong royong."
"Tapi juga harus dikomunikasikan dengan para ketua umum partai politik yang bersangkutan," jelas Adi.
Baca juga: Akun di Facebook Ditandai Link Video Porno, Ini yang Bisa Dilakukan untuk Amankan FB
Untuk itu, ia hanya memprediksi masuknya PAN dalam Kabinet Indonesia Maju sebanyak 50:50.
"Cukup mungkin kalau tingkat possibilitynya fifty-fifty."
"Itu jawaban paling aman, kalau bicara pasti takut ngga jadi nanti dikira saya bohong," katanya. (*)
SUMBER : Tribunnews.com