Ramadhan 2021

WAJIB DISIMAK Kiat Jalankan Puasa Ramadhan 2021 Bagi Penderita Penyakit Jantung

Seperti yang diketahui, puasa Ramadhan 2021 akan jatuh pada tanggal 13 April 2021, semua umat Islam menyambut sukacita datangnya bulan suci ini.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Hai-Online
Ilustrasi 

Aturan penting bagi penderita jantung yang menjalankan puasa adalah dengan cukup istirahat.

Pasien juga harus mengubah jadwal tidurnya karena harus bangun lebih awal untuk sahur.

Jadi, dianjurkan untuk pasien tidur lebih awal.

Meskipun istirahat itu penting, bukan berarti anda seharian berpuasa membuat pasien jadi bermalas-malasan.

Jika kondisi tubuh sudah cukup fit, tidak apa untuk melanjutkan aktivitas dan olahraga yang aman untuk pasien penyakit jantung.

Namun, pada pasien yang sedang menjalani masa rehabilitasi jantung dan berpuasa, aktivitas fisik seperti olahraga mungkin wajib dihindari.

Ini karena aktivitas tersebut sangat berisiko menyebabkan dehidrasi dan kadar gula darah rendah.

Aktivitas fisik akan dialihkan dengan melakukan gerakan peregangan sederhana.

4. Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin

Penting dan rutin periksa ke dokter di sepanjang bulan Ramadan untuk mengetahui perkembangan kondisi Anda, terutama cek tekanan darah dan ritme atau irama jantung.

Dengan begitu, dokter bisa mengawasi kesehatan Anda dan Anda bisa melanjutkan puasa dengan aman.

Manfaat Puasa Bagi Penderita Penyakit Jantung

Puasa Ramadan bisa menyebabkan perubahan drastis dalam hal gaya hidup selama 1 bulan.

Hal itu dapat memengaruhi faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner hingga stroke.

Faktor risiko yang paling banyak dihubungkan dengan kejadian penyakit jantung koroner dan stroke adalah kadar lemak dalam darah.

Faktor koagulasi dan pembekuan darah, tekanan darah tinggi, dan kebiasaan merokok.

Kadar lemak darah dipengaruhi oleh perubahan pola makan dan jenis makanan, konsumsi gula olahan, dan aktivitas fisik.

Puasa di bulan Ramadan dapat memengaruhi berbagai faktor risiko.

1. Kadar Lemak Darah

Lemak merupakan satu faktor utama penyebab penyakit jantung dan pembuluh darah.

Lemak menyusup ke dalam lapisan pembuluh darah yang rusak dan menyebabkan aterosklerosis, yaitu penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah.

Terdapat perubahan dari profil lemak dan perbandingan lemak baik dan lemak jahat selama puasa di bulan ramadan.

Kadar kolesterol darah menurun dari 193,4±51 mg/dl menjadi 184,3±42 mg/dl setelah Ramadan, begitu pula dengan kadar trigliserida yang menurun dari 4.5±1 mg/dl menjadi 3,9±1 mg/dl dan lemak jahat, yaitu LDL.

Selain, itu didapatkan pula peningkatan dari lemak baik yaitu HDL setelah puasa Ramadan.

2. Tekanan Darah Tinggi

Pada orang dengan tekanan darah tinggi, jantung bekerja lebih keras dalam memompa darah dibanding dengan orang normal pada umumnya.

Hal ini bisa menyebabkan jantung jadi kelelahan, dan dapat terjadi pembesaran dan penebalan otot jantung, hingga menyebabkan gagal jantung.

Tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan pembuluh darah pada otak pecah sehingga terjadi stroke hemoragik.

Selama bulan Ramadan, terdapat penurunan tekanan darah pada orang yang berpuasa, yaitu penurunan tekanan darah sistolik dari 132.9±16 mmHg menjadi 129.9±17 mmHg, sedangkan pada tekanan darah diastolik, tidak terdapat penurunan berarti.

3. Insulin dan Homosistein

Perubahan pada pola makan menjadi dua kali sehari selama bulan Ramadan dapat memperbaiki kondisi resistensi insulin pada mereka pengidap diabetes.

Homosistein merupakan salah satu asam amino yang terdapat dalam tubuh, dan peningkatan homosistein darah merupakan salah satu faktor risiko seseorang terkena penyakit jantung dan pembuluh darah.

Walaupun tidak begitu signifikan, terdapat penurunan kadar homosistein darah saat seseorang berpuasa.

4. Parameter Antropometri

Obesitas merupakan satu faktor risiko bagi banyak penyakit metabolik.

Penurunan berat badan dan indeks massa tubuh bisa ditemukan dan bisa tidak ditemukan pada orang yang berpuasa.

Hal ini bisa disebabkan dengan asupan kalori yang tidak menurun secara signifikan selama puasa dilaksanakan.

Puasa Ramadan aman untuk dilakukan orang dengan penyakit jantung.

Baca juga: ASN Pemprov Jambi Dilarang Berpergian Keluar Daerah Selama Libur Panjang 1-4 April 2021

Baca juga: BREAKING NEWS Kota Sungai Penuh Kembali Naik Status Zona Merah Covid-19

Baca juga: Promo KFC Richeese Factory J.CO dan HokBen Terbaru Hari Ini 2 April 2021

Asalkan penyakit yang diidapnya terkontrol dan tidak dalam kondisi akut.

Makan yang secukupnya saja dan tidak melakukan “balas dendam” saat berbuka.

Hal itu akan membantu meringankan faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

Puasa Ramadan juga bisa membantu menurunkan risiko serangan penyakit jantung selama 10 tahun seterusnya.

Dapat disimpulkan bahwa puasa bisa memberikan efek yang positif terhadap kesehatan jantung. (*)

Berita lainnya terkait Ramadhan 2021

SUMBER: BANJARMASIN POST

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved