Bertaruh Nyawa  di PETI Lubang Jarum, Emas PETI Membuat Orang Tergiur, 3 Warga Masih Terjebak

Paling sedikit mendapatkan 15 gram emas dan yang paling besar mencapai 40 gram perhari per hari," kata juru kemudi alat berat kepada Tribun Jambi

Editor: Deddy Rachmawan
TRIBUN JAMBI/IST
Tampilan Tribun Jambi dengan Headline berita PETI 

Muda menjawab bahwa mereka menggunakan sistem bagi hasil dari emas yang didapat.  Para pekerja mendapatkan 5 persen dari emas yang didapatkan.

"Paling sedikit mendapatkan 15 gram emas dan yang paling besar mencapai 40 gram perhari per hari," kata juru kemudi alat berat kepada Tribun Jambi, didampingi salah satu anggota Polres Sarolangun, Senin (8/2). Harga emas yang sudah jadi kini mencapai Rp900 ribu per gram.

Namun ia enggan memberitahu berapa uang yang ia hasilkan dalam kurun waktu satu bulan bekerja.

Ia kembali membeberkan, alat berat yang ia tunggangi membutuhkan 10 ton bahan bakar selama satu bulan.

Jadi setiap lima belas hari kerja, ia harus keluar untuk mengambil solar.

Pengakuan ini yang mengejutkan. Karena Muda menyebut BBM justru diantar oleh mobil tangki biru.

Jamak diketahui, itu adalah armada BBM industry. Bukan BBM subsidi.

Ia mengambil solar sebanyak lima ton lalu kembali ke dalam hutan.

“Proses penjemputan minyak hingga sampai ke hutan lagi menghabiskan waktu selama dua hari.

Satu alat dimiliki oleh beberapa orang, alat dibeli dengan sistem patungan,” ucapnya.

"Taukenya banyak bang alat ni. Ada tiga orang, orang Jambi samo Sarolangun, dio (dia)  nanam modal," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved