Berita Jambi
Ini 5 Metode Dari Basarnas Jambi yang Harus Diketahui Masyarakat Saat Menolong Orang Tenggelam
Badan SAR Nasioanal (Basarnas), merupakan garis terdepan dalam melakukan pencarian pertolongan pada bencana maupun kecelakaan yang membahayakan jiwa
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Rahimin
Namun pada tahap ini, penyelamat hanya berenang kearah korban untuk memberi alat apung, dan tidak dibenarkan bersentuhan langsung dengan korban.
"Dalam metode ini, kita harus jaga jarak dengan korban, jangan bersentuhan langsung dengan korban, kita hanya memberikan alat apung, kemudian kembali ke titik aman," kata Hussain, Rabu (18/3/2021) pagi.
Kemudian, metode Tow atau Carry, merupakan metode operasi penyelamatan di dalam air dengan resiko tinggi.

Pada metode operasi ini, penyelamat akan berenang kearah korban, dan langsung mengevakuasi korban dengan berenang kearah yang aman.
Sayarat utma pada metode ini, yakni, orang yang melakukan penyelamatan wajib memiliki kemampuan berenang yang mumpuni.
Tidak hanya itu, operasi ini juga menuntut penyelamat untuk menguasai tekhnik Difen dan Rilis.
Di mana, korban tenggelam akan memiliki tenaga berkali lipat dari sebelumnya, untuk berupaya untuk tetap terapung diatas air.
• Video Gerobak Pedagang Gorengan Ditabrak, Minyak Tumpah Banjiri Jalan Rawamangun
• VIDEO: Sampai Menangis, Kini Belasan Pengikut Aliran Hakekok Sudah Bertobat
• Lowongan Kerja Terbaru 18 Maret 2021 Lengkap dengan Info Gaji
Sehingga, korban akan menekan apa saja yang berada didekatnya, termasuk penyelamat. Kondisi ini, menuntut tim penyelamat menguasai tekhnik pelepasan dan bertahan yang mumpuni.
"Misalnya, ketika kita sudah terjebak dengan aksi korban yang memberontak, untuk melepaskan diri, kita harus bawa korban menyelam, sehingga korban akan melepaskan kita dan dia akan berusaha untuk keatas lagi, dan secara otomatis akan melepaskan kita," pungkas Hussain.