Anak-Anak Jadi Korban Kasus Pencabulan di Provinsi Jambi, Waspada Iming-iming s/d Paksaan

Kasus pencabulan dengan korban anak di bawah umur, marak terjadi di Provinsi Jambi dalam sebulan terakhir.

Editor: Duanto AS
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi Pencabulan Terhadap Anak 

"Jadi ibu korban kan pagi-pagi sudah ke kebun, tapi si pelaku ini, atau ayah korban ini pulangnya pagi, ya saat itulah dia lakukan aksinya itu" bilang Asi.

Anehnya, sang ibu sama sekali tidak mengetahui bahwa sang anak tengah mengandung. Kata Asi, selama mengandung, korban sama sekali tidak memperlihatkan pribadi yang berubah, dan kondisi kesehatan tubuhnya normal seperti biasa.

Ia tidak pernah terlihat mual, atau keluhan lainnya, sejak awal hingga memasuki usia kandungan 7 bulan. "Tidak ada curiga sama sekali, dan korban juga tidak ada keluhan," jelas Asi.

Menurut Asi, hal tersebut tidak terlepas dari kondisi pandemi covid-19 saat ini, dimana, faktor ekonomi memaksa sang ibu korban untuk ikut bekerja membantu sang suami memenuhi kebutuhan hidup.

Sebelum pandemi melanda, ibu korban hanya mengurus rumah tangga di rumah, ia tidak perlu bekerja, sehingga dapat menjaga sang puteri.

Namun nahas, hal tersebut justru dimanfaatkan oleh sang suami, untuk melncarkan aksi bejatnya.

Tidak hanya itu, efek dari diliburkannya sekolah, atau kondisi daring, yang memaksa siswa untuk belajar dari rumah menjadi faktor pendukung, terjadinya kasus tersebut.

"Ini mulai terjadi saat kondisi pandemi, yang memaksa ibu korban untuk bekerja, ditambah lagi adanya sekolah daring, jadi si anak hanya tinggal dirumah," jelas Asi.

Peristiwa tersebut terbongkar, saat satu diantara keluarga korban, yakni tante korban, curiga melihat kondisi perut korban yang tidak biasa.

Saat itu, perut korban terlihat membesar. Spontan, sang tante langsung menanyai korban, namun ia enggan bercerita. "Ketahuan itu ketika ada acar keluarga, nah, si tante korban melihat perut korban membesar, langsung lah dilakukan teestpack, dan ternyata usianya sudah menjalani 7 bulan," kata Asi Novrini, Kepala UPTD PPA Provinsi Jambi, Kamis (4/3).

Meski demikian, kata Asi, awalnya korban tidak berani mengakui aksi bejat sang ayah tersebut. Korban akhirnya berani bicara, ketika sang ayah berangkat bekerja, saat itu, ia menjelaskan bahwa yang melakukan tindakan tidak terpuji tersebut ialah ayahnya sendiri.

Mengetahui hal tersebut, pihak keluarga langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Mestong, Minggu (28/2) lalu. Sementara, kata Asi, pihaknya baru diminta untuk mendampingi korban pada Rabu (3/3).

Akibat perbuatan sang ayah, korban kini tengah mengalami trauma. (sul/car)

Baca juga: Berganti Identitas Menjadi Laki-laki, Ini Nama Baru Mantan Atlet Voli Timnas Aprilia Manganang

Baca juga: Cara Agar Tak Dehidrasi Saat Puasa Ramadhan 2021 Cukupi Minum Air Putih & Kurangi Minuman Berkafein

Baca juga: Bacaan Dzikir Selama Ramadhan 2021 Pembuka Pintu Rezeki yang Diajarkan Rasulullah

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved