Berita Nasional

Wawancara Khusus dengan Mantan Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie Bagian Dua

Eks Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie mengibaratkan hubungannya dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 'panas-dingin'.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Eks Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Marzuki Alie 

Nah disitulah salah satu yang menjadi mainstream kenapa orang memilih partai politik itu ada figur, ada tokoh dibalik itu, tetapi ada jaringan partai dan sebagainya. Itu semuanya memberikan kontribusi, tapi yang paling besar memberikan kontribusinya adalah figur.

Nah 2004, 2009 figur SBY memang tokoh sentral tapi pak SBY harus menyadari, ketokohan itu akan berakhir. Harus ada figur baru, dan saya tidak resistensi dengan mas AHY.

Baca juga: Objek Wisata Tempat Nongkrong Asik dan Murah di Kerinci, Libur Panjang Food Truck Jadi Favorit

Baca juga: Link Nonton The Penthouse 2 Sub Indo Episode 9-10, Pemenang Festival Seni Cheong A

Baca juga: Harga Motor Sport 250 cc Naked Bike - Yamaha MT-25, Kawasaki, KTM Duke, Benelli, Keeway, Cleveland

Saya senang ada anak muda yang akan jadi pemimpin, tapi diisi dulu. Ini negara republik Indonesia bukan negara Pacitan, bukan negara Jawa Timur. Jangan dipaksakan orang yang masih belum pengalaman sama sekali untuk menjadi pemimpin nasional mas.

Kalau AHY sudah matang, usianya sudah cukup, misal 50 lebih ke atas, jangan dibawah 50 lah mas, karena masih 40 kan. Jangan kita paksain lah, kasihan rakyat kita ini mas, sudah terlalu lama menderita karena ambisi-ambisi politik.

Saya sendiri nggak punya ambisi, yang penting gimana negara ini baik. Kenapa tidak diajak bicara orang itu mas?

Orang itu diajak bicara, artinya yang ini orang itu bagus bisa mimpin, dia sebagai suksesor kita, artinya dulu pak SBY Panglima, dia Panglima, kan berarti dia orang yang tinggian dia, panggil.

(Tribun Network/Denis Destryawan)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved