Berita Kota Jambi
PKL Gentala Arasy Dialihkan ke Tanggo Rajo, Belum Semua Pindah, Tampak Letih Setelah Penertiban
Selain itu, sore ini tampak beberapa pesepeda berlalu lalang mendayuh sepeda dari pintu masuk ke Jembatan Gentala
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI - Para pedagang kaki lima kawasan pintu masuk Gentala Arasy dialihkan belum semua pindah.
"Sepertinya mereka letih, karena tadi pagi setelah habis penertiban sama pemerintah,"Eva, pedagang bakso bakar di kawasan Tanggo Rajo, Senin (15/02/2021) pukul 18.30 WIB.
Kawasan Gentala Arasy telah ditertibkan dari pedagang kaki lima menuju ke Tanggo Rajo. Penertiban dilakukan oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Jambi.
Kawasan yang ditertibkan yaitu area pedestrian beserta pintu masuk Gentala Arasy. Kawasan tersebut biasanya memang dipadati pedagang kaki lima, yang didominasi pernak pernik, kaos, dan makanan.
"Sore ini pedagang di atas (kawasan Gentala Arasy) sudah pada mulai sedikit-sedikit pindah ke Tanggo Rajo sini," ucapnya.
Keadaan di Gentala Arasy, yang letaknya lebih tinggi dari Tanggo Rajo terlihat sepi pedagang kaki lima. Tidak satupun ada pedagang kaki lima yang menetap beberapa menit berjualan di sana.
Hanya ada satu pedagang kerupuk yang hendak masuk kawasan tersebut, kemudian keluar lagi.
"Sekarang sepi penjual di arah masuk kayak gini setuju sih aku, kelihatan rapi lah. Karena biasanya kan ramai, penuh penjual. Bahkan bukan cuma makanan doang, baju-baju juga kan. Jadi orang mau lewat kan susah," sebut Wiwik Juwita, Pengunjung Kawasan Wisata Jembatan Gentala Arasy.
Selain itu, sore ini tampak beberapa pesepeda berlalu lalang mendayuh sepeda dari pintu masuk ke Jembatan Gentala Arasy.
Mereka tampak mengenakan baju olahraga khas pesepeda, serta lengkap dengan helmnya.(TribunJambi/Rara Khushshoh Azzahro)
Baca juga: Jadwal Vaksinasi Tahap Kedua Muarojambi Belum Ditentukan, Data Sasaran Belum Terpenuhi
Baca juga: IMM Universitas Muhammadiyah Berikan Bantuan Baju ke Pesantren
Baca juga: Manggala Agni Soroti Dua Kecamatan di Sarolangun, Penyumbang Terbesar Kebakaran Hutan dan Lahan