Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Menemukan Kebenaran yang Sejati
Bacaan ayat: Matius 5:6 (TB) - "Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan". Apakah kebenaran itu? Pertanyaa
Alkitab mencatat bahwa manusia telah tidak taat dengan makan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat.
Konsekuensi logisnya, manusia dapat menciptakan standar dalam menentukan tentang baik dan buruk menurut pemahamannya sendiri.
Itulah sebabnya, dalam sejarah pengetahuan manusia yang berkembang dijadikan sebagai tolok ukur untuk menilai baik atau buruk berdasarkan apa yang berlaku pada masanya.
Dalam posisi demikian, manusia pada posisi kesulitan menemukan kebenaran yang sejati.
• Renungan Harian Kristen - Menemukan dan Ditemukan Juruselamat
Produk hukum menjadi aturan yang disepakati untuk menentukan kebenaran dalam sebuah komunitas; dan produk tersebut ditentukan oleh pembuatnya, kapan hukum itu dibuat dan dimana hukum tersebut diberlakukan.
Akibatnya, pembaharuan sangat diperlukan dari masa ke masa agar mampu menjawab konteks zaman yang dihadapinya.
Untuk menemukan kebenaran yang sejati, diperlukan pemahaman bahwa kebenaran itu abadi. Kebenaran tidak akan dipengaruhi oleh berbagai penilaian manusia dari waktu ke waktu.
Kebenaran tidak perlu pembelaan. Kebenaran itu berlaku universal dan tidak bisa diberangus oleh apapun juga.
Mungkin kebenaran tersemat dalam sejarah, konteks, budaya, pengetahuan, dan lain-lain. Namun kebenaran tidak akan terbelenggu oleh ruang dan waktu dimana kebenaran itu ada.
Tuhan Yesus Kristus menyatakan, bahwa orang yang haus akan kebenaran, pada akhirnya akan dipuaskan.
Pernyataan ini membawa maksud bahwa sejarah menjadi tempat bagi manusia untuk menemukan kebenaran.
• Renungan Harian Kristen - Hormatilah Ayah dan Ibumu
Pengetahuan menjadi alat bagi manusia untuk menemukan (kembali) kebenaran yang telah tersamar karena dosa.
Yesus Kristus menyatakan diri, sebagai Kebenaran dengan mengatakan, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
Pernyataan ini memberikan jawaban atas pertanyaan banyak orang: apakah itu kebenaran?
Yesus memproklamirkan diri sebagai kebenaran, yang oleh banyak orang bersaksi disebut sebagai Jalan yang lurus.