Berita Internasional

Kelakuan China Memang di Luar Batas, Tetap Ancam Taiwan Meski Dikepung Militer Negara Eropa di LCS

Namun, sentimen publik justru berbalik melawan KMT karena khawatir dengan semakin dominannya pengaruh China.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
New York Times
China 

TRIBUNJAMBI.COM - China seakan tidak ada gentarnya, meski telah dikepung oleh militer Angkatan Laut (AL) banyak negara di Laut China Selatan.

Malahan, kelakuan Negeri Panda itu semakin menjadi-jadi, Tiongkok kini tengah ngotot laksanakan perang.

Pada (28/1/2021) bahkan China siap melancarkan serangan bertubi-tubi pada Taiwan bila mereka nekat untuk melepaskan diri dari wilayah Tiongkok.

Seperti yang diketahui, Taiwan merupakan Provinsi dari Negara Tiongkok, namun tetap bersikukuh melepas diri dari negara Xi Jinping itu.

Diketahui kini memang Taiwan sedang berusaha melepaskan diri dari China namun hal itu tak semudah membalikkan telapak tangan.

Baca juga: China Pontang-panting Tahu Dokumen Rahasianya Bocor, Bikin Joe Biden Marah & Kirim Kapal Perang

Baca juga: China Kelabakan Setelah Dokumen Rahasia Ini Bocor, Joe Biden Marah AS Langsung Kerahkan Kapal Perang

Baca juga: Ini Bukti China Ikut Campur Dalam Pemilu Amerika 2020, Perankan Dalam Penyebaran Informasi

Walau demikian, banyak negara mendukung pilihan Taiwan untuk bebas dan merdeka dari China seperti Amerika Serikat (AS).

China percaya bahwa pemerintah Taiwan yang terpilih secara demokratis sedang menggerakkan pulau itu menuju deklarasi kemerdekaan formal.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bahkan telah berulang kali mengatakan itu sudah menjadi negara merdeka bernama Republik China, nama resminya.

Saat ditanya pada jumpa pers bulanan tentang aktivitas terbaru angkatan udara, juru bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian mengatakan Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari China.

“Kegiatan militer yang dilakukan oleh Tentara Pembebasan Rakyat China di Selat Taiwan merupakan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi situasi keamanan saat ini di Selat Taiwan dan untuk menjaga kedaulatan dan keamanan nasional,” ujarnya seperti dikutip Reuters, Jumat (29/1/2021).

"Mereka adalah tanggapan serius terhadap campur tangan eksternal dan provokasi oleh pasukan 'kemerdekaan Taiwan'," tambahnya.

Wu mengatakan segelintir orang di Taiwan yang menginginkan kemerdekaan pulau itu.

Baca juga: Keluarga Kapten Afwan Terima Bantuan Rp 50 Juta dari Jasa Raharja, Diserahkan Langsung ke Istrinya

Baca juga: Cara Mengatasi Bau Mulut dengan Makanan - Kayu Manis, Apel, Yogurt, Mentimun

Baca juga: Alam Seolah Ikut Berduka Sambut Kedatangan Jenazah Kapten Afwan, Tangisan Pecah Diiringi Hujan Deras

“Kami memperingatkan elemen 'kemerdekaan Taiwan' mereka yang bermain api akan membakar diri mereka sendiri, dan 'kemerdekaan Taiwan' berarti perang,” tambahnya.

Meskipun China tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya, tidak biasa bagi Beijing untuk membuat ancaman konflik secara terbuka dan verbal.

Dewan Urusan Daratan Taiwan mengatakan China harus berhati-hati dan tidak meremehkan tekad pulau itu untuk mempertahankan kedaulatannya dan menegakkan kebebasan dan demokrasi.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved