China Kelabakan Setelah Dokumen Rahasia Ini Bocor, Joe Biden Marah AS Langsung Kerahkan Kapal Perang
China tak segan-segan mengerahkan kekuatan militernya untuk melawan negara lain yang coba mengganggunya di Laut China Selatan.
China Kelabakan Setelah Dokumen Rahasia Ini Bocor, Joe Biden Marah AS Langsung Kerahkan Kapal Perang
TRIBUNJAMBI.COM - Pemerintah China ngotot mengklaim wilayah Laut China Selatan sebagian bagian dari Tiongkok.
Bahkan China tak segan-segan mengerahkan kekuatan militernya untuk melawan negara lain yang coba mengganggunya.
Tentu saja klaim China atas wilayah tersebut tumpang tindih dengan tawaran saingan dari enam tetangganya.
Sementara kekuatan utama barat, termasuk Amerika Serikat (AS), menolak untuk mengakui kedaulatan tersebut.
Namun untuk memperkuat klaimnya, Beijing telah membangun pangkalan militer di pulau-pulau, baik yang dibuat secara alami maupun buatan, di daerah tersebut.
Baca juga: GAWAT! Ilmuwan Dunia Diusir, China Mendadak Larang WHO Investigasi Virus Corona di Wuhan, Kenapa?
Baca juga: Umat Islam Dunia Harus Bersatu! Ternyata Ini Penyebab Arab Saudi Dibombardir Rudal Kelompok di Irak
Baca juga: Amerika Mendadak Tak Jadi Serang China, Sekarang Joe Biden Malah Ajak Tiongkok Kerjasama, Ada Apa?
Sebagian besar proyek reklamasi tanah Laut China Selatan di Beijing selesai pada tahun 2017.
Dilansir dari express.co.uk pada Sabtu (23/1/2021), menurut dokumen yang dilihat oleh Radio Free Asia (RFA) pekerjaan terus berlanjut di Pulau Woody selama beberapa tahun terakhir.
Penilaian dampak lingkungan Februari 2019 mengungkapkan bahwa pihak berwenang China merencanakan program kerja besar di sisi utara pulau.

Ini termasuk membangun tembok laut senilai 337 meter dan dermaga pasir sepanjang 55 meter.
Citra satelit yang dilihat oleh RFA juga menunjukkan bahwa China melanjutkan pekerjaan di Pulau Woody pada tahun 2020 dengan proyek pembangunan dan pengerukan besar di awal tahun.
Mulai Juni dan seterusnya, mereka mereklamasi sekitar 30.000 meter persegi tanah segar untuk memperbesar ukuran pulau.
Pulau Woody berfungsi sebagai pangkalan utama Tentara Pembebasan Rakyat China.
Menurut RFA kemungkinan akan terus diperluas tahun ini, dengan kontrak telah ditandatangani dengan Design Institute Company Limited dan CCCC Water Transport Planning untuk menyelesaikan pekerjaan baru.