Fakta Pasangan Bule Dideportasi Dari Indonesia, Sebut Diri Mereka Tak Memiliki Masalah
Kanwil Kemenkumham Bali memutuskan mendeportasi Kristen Antoinette Gray dan pasangannya Saundra Michelle Alexander dari Indonesia.
TRIBUNJAMBI.COM - Kristen Gray dan pasangannya Saundra Michelle Alexander dideportasi dari Indonesia.
Tindakan ini dilakukan lantaran isi twit Kristen Gray yang dianggap menyebarkan informasi yang dianggap meresahkan.
Menanggapi hal tersebut, Gray mengaku tak bersalah karena visa kunjungan miliknya tidak overstay.
Ia juga mengaku tidak bekerja atau mencari uang di Indonesia.
"Saya tidak bersalah, visa saya tidak overstay, saya tidak menghasilkan uang dalam Indonesia rupiah, saya berkomentar mengenai LGBT dan saya dideportasi karena LGBT," kata dia, didampingi pengacaranya Erwin Siregar, Selasa (19/1/2021) malam.
Baca juga: Ucapan ini yang Mengantarkan Nadin Amizah Menjadi Trending Topic di Twitter
Baca juga: Prakiraan Cuaca Hari ini, Sebagian Wilayah di Indonesia Diperkirakan Memiliki Cuaca Cerah Berawan
Baca juga: Mahasiswi ini Tutupi Kehamilannya dengan Mengaku Punya Penyakit, Begini Akhir dari Kebohongannya
Gray tidak lama dalam memberikan pernyataan. Ia kemudian diminta masuk ke ruangan oleh petugas.
Kanwil Kemenkumham Bali memutuskan mendeportasi Kristen Antoinette Gray dan pasangannya Saundra Michelle Alexander dari Indonesia.
Hal ini setelah keduanya menjalani pemeriksaan di Kantor Imigrasi Denpasar, Jalan Panjaitan, Denpasar, Bali, Selasa (19/1/2021) dari pukul 10.00 Wita hingga pukul 18.00 Wita.
"Tindak lanjut WN Amerika Serikat Kristen Gray (dan pasangannya) dikenakan tindakan administrasi keimigrasian pendeportasian atau pengusiran," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Bali Jamaruli Manihuruk, saat konferensi pers di Kanim Imigrasi Denpasar, Selasa (19/1/2021).
Pasangan Gray ikut dideportasi karena dianggap ikut terlibat.
Keduanya akan dideportasi secepatnya sembari menunggu penerbangan.
Warga negara asing (WNA) bernama Kristen Gray pada Minggu (17/1/2021) kemarin sempat menghebohkan jagat maya.
Ia menjadi perbincangan warganet di lini masa Twitter kala menuliskan utas tentang pengalamannya tinggal di Bali.
Utas yang ia buat pun menjadi viral dan mendapat banyak kecaman dari publik.
Ia menuliskan tentang Bali yang memberi kenyamanan terhadap kaum LGBT dan juga menawarkan kemudahan akses masuk ke Pulau Dewata di masa pandemi Covid-19.
Sontak, pihak Imigrasi Bali pun mencari keberadaannya guna mengonfirmasi terkait utasnya yang viral.