Berita Internasional

Donald Trump Masih Tak Akui Joe Biden Jadi Presiden AS? Akui Kalah Tapi Tak Beri Selamat ke Rivalnya

Kini Presiden AS Donald Trump akhirnya mengakui kemenangan Joe Biden di tengah kritikan tajam yang tertuju padanya akibat responsnya mengatasi

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Brendan Smialowski / AFP
Presiden AS Donald Trump tiba untuk berbicara di Brady Briefing Room di Gedung Putih di Washington, DC pada 5 November 2020. Orang dalam Gedung Putih mengungkapkan, di balik ngototnya Trump menolak hasil Pilpres AS, Trump dilanda ketakutan akan dipenjara bila ia tidak jadi presiden karena begitu banyaknya tuntutan hukum terhadapnya. 

TRIBUNJAMBI.COM - Setelah sebelumnya menyebut dirinya tak akui kemenangan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih.

Kini Presiden AS Donald Trump akhirnya mengakui kemenangan Joe Biden di tengah kritikan tajam yang tertuju padanya akibat responsnya mengatasi kerusuhan di Capitol AS pada Rabu (6/1/2020) lalu.

"Pemerintahan baru akan diresmikan pada 20 Januari," Trump mengakui dalam sebuah video yang diposting di media sosial.

"Fokus saya sekarang adalah memastikan transisi yang mulus dan teratur. Momen ini membutuhkan penyembuhan dan rekonsiliasi."

Baca juga: Detik-detik Donald Trump Mengaku Kalah dari Joe Biden, Malah Kecam Pendukung Sendiri

Baca juga: FOTO-FOTO Puluhan Perusuh AS Disebar FBI, Pendukung Presiden Donald Trump Ternyata Kelompok Rasis

Baca juga: Donald Trump Dihujat Terkait Kerusuhan di Gedung Capitol, Richard: Serangan Terhadap Demokrasi

Presiden AS Donald Trump berbicara dalam rapat terakhir Make America Great Again pada kampanye Presiden AS 2020 di Bandara Internasional Gerald R. Ford 3 November 2020, di Grand Rapids, Michigan.
Presiden AS Donald Trump berbicara dalam rapat terakhir Make America Great Again pada kampanye Presiden AS 2020 di Bandara Internasional Gerald R. Ford 3 November 2020, di Grand Rapids, Michigan. (Brendan Smialowski / AFP)

Trump tidak menyebut nama Joe Biden atau memberi selamat kepada saingannya secara langsung.

Trump mengakui bahwa Amerika "baru saja melalui pemilihan yang intens".

"Emosi harus didinginkan dan ketenangan harus dipulihkan," katanya.

Meski Trump tampaknya menyerah dalam upayanya untuk membalikkan hasil pemilu, di akhir video, ia mengisyaratkan bahwa dia terus melihat masa depan dalam politik.

Trump juga menyapa semua "pendukungnya yang luar biasa" dan berjanji bahwa "perjalanan luar biasa baru saja dimulai."

Baca juga: Ramalan Zodiak Sabtu 9 Januari 2021, LEO: Kamu Akan Beruntung Urusan Uang

Baca juga: Pembeli dan Penjual Sabu Sama-sama Dituntut Tujuh Tahun Penjara

Baca juga: AKHIRNYA Komnas HAM Nyatakan Ada Pelanggaran HAM Atas Tewasnya 4 Laskar FPI, Berikan 4 Rekomendasi

Video itu merupakan video pertama yang diunggah Trump sejak akunnya dibekukan oleh Twitter selama 12 jam.

Trump sebelumnya mengatakan kepada para pendukungnya untuk "pulang dengan damai" tetapi juga memuji pembangkangan mereka.

"Kami mencintaimu," kata Trump dalam video itu. "Kalian sangat spesial."

Pada Rabu pagi, Trump mengatakan kepada para pendukungnya pada rapat umum di dekat Gedung Putih bahwa dia "tidak akan pernah menyerah" sambil mengulangi klaim penipuan pemilu yang tidak berdasar.

"Anda tidak pernah mengakui jika ada kecurangan," ujarnya.

Baca juga: Bahan Alami untuk Redakan Sakit Asma - Bawang Putih, Jahe, Temulawak, Kafein

Baca juga: Ini Alasan Habib Rizieq Shihab Tolak Oksigen dari Dokter Polda Metro Jaya, Padahal Mengaku Sakit

Baca juga: Pesan Dinas Pendidikan pada 50 CPNS Guru yang Baru, Sikap, Etika, Moral

Tetapi kondisi politik berubah signifikan sejak saat itu, Demokrat dan bahkan beberapa mantan sekutunya berpendapat Trump harus dicopot dari jabatannya sesegera mungkin baik melalui permohonan Amandemen ke-25 atau pemakzulan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved