Berita Internasional

Donald Trump Masih Tak Akui Joe Biden Jadi Presiden AS? Akui Kalah Tapi Tak Beri Selamat ke Rivalnya

Kini Presiden AS Donald Trump akhirnya mengakui kemenangan Joe Biden di tengah kritikan tajam yang tertuju padanya akibat responsnya mengatasi

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Brendan Smialowski / AFP
Presiden AS Donald Trump tiba untuk berbicara di Brady Briefing Room di Gedung Putih di Washington, DC pada 5 November 2020. Orang dalam Gedung Putih mengungkapkan, di balik ngototnya Trump menolak hasil Pilpres AS, Trump dilanda ketakutan akan dipenjara bila ia tidak jadi presiden karena begitu banyaknya tuntutan hukum terhadapnya. 

Mantan kepala staf Gedung Putih John Kelly mengatakan dia akan memilih untuk mencopot Trump dari jabatannya.

Sementara mantan jaksa agung William Barr, yang pernah menjadi salah satu pembela presiden yang paling garang, menyebut tindakan Trump sebagai "pengkhianatan terhadap kantornya sendiri. "

Rusuh di Capitol Tewaskan 5 Orang, Termasuk 4 Warga Sipil dan 1 Orang Polisi

Seorang petugas Polisi Capitol AS tewas setelah menderita luka-luka dalam kerusuhan pro-Trump yang terjadi pada hari Rabu di Washington, D.C., kata polisi Capitol Kamis (7/1/2020) malam waktu setempat.

Sedikitnya empat warga sipil juga tewas, termasuk tiga orang yang menurut polisi mengalami keadaan darurat medis dan satu wanita yang ditembak mati oleh polisi.

Seperti yang dilansir CBS News, Petugas Polisi Capitol Amerika Serikat bernama Brian D. Sicknick, terjun mengatasi kerusuhan pada hari Rabu, 6 Januari 2021, di Capitol AS.

Ia terluka saat terlibat secara fisik dengan pengunjuk rasa, kata polisi Capitol dalam sebuah pernyataan.

Sicknick sempat kembali ke kantor divisi tetapi kemudian pingsan.

Ia lalu dirawat di rumah sakit namun meninggal sekitar jam 9:30 malam pada hari Kamis, kata polisi.

Demonstran pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump bentrok dengan polisi dan aparat keamanan saat mereka mencoba menembus barikade untuk menduduki Gedung Kongres US Capitol di Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021) waktu setempat. Ribuan pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melakukan aksi demonstrasi dengan menyerbu dan menduduki Gedung Capitol untuk menolak pengesahan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden atas Presiden Donald Trump dalam Pemilu Amerika 2020 lalu. Mereka menduduki Gedung Capitol setelah sebelumnya memecahkan jendela dan bentrok dengan polisi. AFP/Roberto Schmidt
Demonstran pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump bentrok dengan polisi dan aparat keamanan saat mereka mencoba menembus barikade untuk menduduki Gedung Kongres US Capitol di Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021) waktu setempat. Ribuan pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melakukan aksi demonstrasi dengan menyerbu dan menduduki Gedung Capitol untuk menolak pengesahan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden atas Presiden Donald Trump dalam Pemilu Amerika 2020 lalu. Mereka menduduki Gedung Capitol setelah sebelumnya memecahkan jendela dan bentrok dengan polisi. AFP/Roberto Schmidt (AFP/Roberto Schmidt)

Kematiannya akan diselidiki oleh Cabang Pembunuhan Departemen Kepolisian Metropolitan, Kepolisian Capitol, dan mitra federal.

Sicknick bergabung dengan polisi Capitol pada Juli 2008, dan baru-baru ini bertugas di Unit Responden Pertama Departemen, kata pihak berwenang.

Kronologi Kerusuhan di Capitol

Lebih dari 50 petugas terluka ketika massa pendukung Donald Trump menyerbu Capitol, memaksa evakuasi anggota parlemen yang tengah menghitung suara Electoral College, menurut Walikota DC Muriel Bowser.

Kekacauan terjadi di Capitol saat para pengunjuk rasa menerobos gedung.

Empat warga sipil tewas dalam serangan itu, termasuk seorang wanita California yang ditembak oleh petugas polisi Capitol yang berpakaian preman, menurut Departemen Kepolisian Metropolitan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved