Berita Sumatera
Warga Desa Bintaran Resah dan Takut, Ratusan Ular Kobra Muncul, 1 Warga Meninggal Dipatuk
Warga Desa Bintaran, Kecamatan Air Salek, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan resah dan ketakutan diteror ratusan ular kobra.
Warga Desa Bintaran Resah dan Takut, Ratusan Ular Kobra Muncul, 1 Warga Meninggal Dipatuk
TRIBUNJAMBI.COM - Warga Desa Bintaran, Kecamatan Air Salek, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan resah dan ketakutan diteror ratusan ular kobra.
Ratusan ular kobra bermunculan dan sudah memakan korban jiwa.
Seorang warga bernama Ar (25) meninggal dunia pada Januari 2020, karena terkena bisa dari hewan reptil itu.
Akibat kejadian tersebut, warga pun beramai-ramai memburu sarang ular kobra untuk dimusnahkan agar tidak lagi memakan korban.
Baca juga: 20 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 Antiteror di Makassar, 2 Orang Tewas Tertembak
Baca juga: Warga Gorontalo Berlarian Keluar Rumah, Panik Tiba-tiba Gempa Kuat Terjadi Kamis Subuh
Baca juga: Janda Muda di Palembang Ditemukan Tewas di Kamar Hotel, Seminggu Menginap Bersama Dua Pria
Kepala Desa Bintaran Rondi menceritakan, Ar sedang dalam perjalanan pulang ke rumah dari kebun. Namun, ketika di depan pintu, Ar dipatuk ular yang tidak sengaja terinjak.
"Sempat dibawa ke pawang ular, tapi di tengah jalan meninggal karena bisanya cepat menyebar ke seluruh badan," kata Rondi saat dikonfirmasi, Rabu (6/1/2021).
Kemunculan ular terus terjadi dan meneror warga. Bahkan, seorang kakek berumur 50 tahun bernama Boimin juga sempat terkena bisa dari hewan yang memiliki nama ilmiah Naja tersebut.

Namun, nyawa Boimin berhasil diselamatkan setelah ia dibawa ke pawang ular yang ada di desa untuk diobati.
Warga takut keluar rumah
Kemunculan ratusan ular kobra di Desa Bintaran membuat warga menjadi resah dan takut beraktivitas di luar rumah.
Bahkan, rumah warga sudah beberapa kali dimasuki oleh ular itu. Pada pertengahan 2020, teror ular sempat meredup.
Namun, di awal Januari 2021, ratusan ular kobra kembali muncul.
Baca juga: Rey Utami Ngemis Tak Mau Diceraikan Pablo Benua: Tolonglah, Kita Punya Anak, Apa Aku Harus Mati?
Baca juga: 2.723 Warga Negara Indonesia (WNI) di Luar Negeri Terpapar Covid-19, Pasien Meninggal 167 Orang
Baca juga: KPK Sita Mobil Yang Dipakai Anak Bupati Labuhanratu Utara, Dibeli Pakai Uang Suap Dari Kontraktor
"Sudah banyak yang dipatuk, karena ular ini masuk sampai ke rumah-rumah. Sekarang warga menjadi resah," kata Rondi.
Lokasi sarang dekat sawah
Rondi menjelaskan, ratusan ular kobra beranak pinak hingga berjumlah ratusan di tempat tinggal mereka.
Hal itu disebabkan lokasi persawahan yang dekat dengan hutan menjadikan reptil itu cepat berkembang biak sampai akhirnya mengganggu warga setempat.
"Dahulu tidak seganas ini. Memang sering ketemu tapi tidak banyak. Tapi sekarang ularnya sampai masuk ke rumah dan menyerang, penyebabnya apa kami juga tidak tahu," ujar Rondi.
Akibat sering diteror, warga pun akhirnya secara bergotong royong mencari sarang ular kobra di sekitar desa.
Baca juga: Zumi Zola dan Ratu Atut Chosiyah Kompak Ajukan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung
Baca juga: Menteri Sosial Blusukan di Jakarta, Rocky Gerung: Bersihkan Gorong-gorong di Kantor, Bu Risma
Baca juga: DAFTAR Zona Merah Covid-19 di 34 Provinsi, Kota Sungai Penuh Termasuk Risiko Tinggi Penyebaran
Hasilnya, warga menemukan ratusan ular beserta telur yang belum menetas. Oleh warga, ular kobra tersebut langsung dimusnahkan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Teror Ratusan Ular Kobra, Satu Warga Tewas hingga Perburuan Dilakukan"