Presiden Filipina 'Ngamuk' Sampai Donald Trump Diancam Begini, Pusing Hadapi Covid19 AS Jadi Sasaran

Pandemi virus corona yang menghantam Filipina membuat Presiden Filipina Rodrigo Duterte seperti kehabisan akal.

Editor: Teguh Suprayitno
Kolase AFP, Carolyn Kaster/AP
Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan Donald Trump. 

Presiden Filipina 'Ngamuk' Sampai Donald Trump Diancam Begini, Pusing Hadapi Covid19 AS Jadi Sasaran

TRIBUNJAMBI.COM - Pandemi virus corona yang menghantam Filipina membuat Presiden Filipina Rodrigo Duterte seperti kehabisan akal.

Bahkan Rodrigo Duterte berani menggertak Amerika Serikat untuk memasok vaksin Covid-19 ke Filipina.

Jika Presiden Donald Trump menolak, maka Visiting Forces Agreement (VFA) atau pangkalan militer di Filipina akan berakhir.

Presiden Rodrigo Duterte berencana mengakhiri perjanjian itu dengan Amerika Serikat dan meminta tentara AS meninggalkan negaranya.

Namun, jika Amerika Serikat bersedia memberikan vaksin kepada Filipina, maka perjanjian Visiting Forces Agreement (VFA) akan diperpanjang.

Baca juga: Pemerintah Mendadak Larang WNA Masuk, Ternyata Virus Corona Varian Baru Sudah Menyebar ke Negara Ini

Baca juga: Taiwan Bisa Lenyap Jika Nekat Perang Lawan China, Tiongkok Akan Gunakan Senjata Penghancur Ini

Baca juga: PENTING! Kenali 7 Gejala Serangan Virus Corona Jenis Baru, Selain Batuk dan Deman Ada Ini

Perjanjian mencakupi pangkalan militer dan izin untuk tentara Amerika mengadakan latihan militer di Filipina.

Duterte sudah memerintahkan untuk menghentikan VFA awal tahun 2020, namun ditangguhkan 6 bulan sebelum perjan0jian militer berakhir.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (Istimewa)

“Jika mereka tidak mampu memberikan minimal 20 juta vaksin, lebih baik mereka keluar (dari Filipina)."

"Tidak ada vaksin, tidak (ada izin) tinggal di sini, ”kata Duterte dalam pertemuan di Malacañang, mendapat tepuk tangan dari para pejabatnya.

"Jika Amerika Serikat ingin memberikan vaksin ke negara itu, ia harus melakukannya tanpa membuat banyak keributan", katanya.

Duterte menyebut Amerika Serikat tengah berusaha keras memproduksi vaksin untuk rakyatnya, menggandeng perusahaan farmasi Amerika Pfizer yang disiapkan untuk semua orang.

Ditandatangani Pada Januari

Dia membuat pernyataan saat dia sekali lagi membahas kontroversi tentang rencana akuisisi vaksin di daerah tersebut.

Carlito Galvez Jr., yang bertanggung jawab atas program vaksinasi nasional, mengatakan kesepakatan memperoleh vaksin dari Pfizer dan Novovax dapat ditandatangani pada Januari.

Baca juga: Taiwan Akan Dimusnahkan, China Siapkan Rencana Mengerikan, Daerah Ini Akan Digempur Habis-habisan

Baca juga: Amerika Terancam Perang, Trump Langsung Temui Kim Jong Un, Biden Pilih Cara Ini Hadapi Korea Utara

Baca juga: Korea Selatan Mendadak Mencekam! Jet Tempur Korea Kejar Pesawat Pembom China, Lepas Ratusan Tembakan

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved