Presiden Filipina 'Ngamuk' Sampai Donald Trump Diancam Begini, Pusing Hadapi Covid19 AS Jadi Sasaran

Pandemi virus corona yang menghantam Filipina membuat Presiden Filipina Rodrigo Duterte seperti kehabisan akal.

Editor: Teguh Suprayitno
Kolase AFP, Carolyn Kaster/AP
Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan Donald Trump. 

Vaksin akan tersedia untuk semua orang Filipina, katanya. INQ

Ilustrasi vaksin Covid-19
Ilustrasi vaksin Covid-19 (SHUTTERSTOCK/solarseven)

Tidak Gratis

Duterte menginginkan pasokan pasti vaksin COVID-19 dari AS, bukan gratis.

Presiden Rodrigo Duterte tidak meminta vaksin gratis, tetapi hanya ingin Filipina memiliki bagian yang dijamin ketika dia mengancam akan melanjutkan pencabutan Visiting Forces Agreement (VFA) jika AS tidak dapat memberikan vaksin COVID-19 ke negara tersebut.

Duterte, dalam pidatonya pada Sabtu malam, menuntut setidaknya 20 juta dosis vaksin virus corona dari AS untuk mencabut penghentian VFA.

"Tidak, kami akan membayar. Masalahnya adalah persediaannya. Presiden mengatakan mereka setidaknya harus memberi kami persediaan. Kami tidak mengemis, kami punya uang untuk membayarnya dan kami akan membayarnya," demikian pernyataan klarifikasi dari Malacañang Minggu (27/12/2020).

"Pihak swasta dan pemerintah daerah sudah menyisihkan anggaran untuk pengadaan vaksin."

"Suplai yang kita bicarakan. Itu saja. Kami tidak meminta vaksin gratis, kami akan membayar."

"Mereka harus beri kami pasokan seperti perjanjian dengan mereka yang telah mengamankan jatah vaksin terlebih dahulu," katanya.

Februari lalu pemerintah Filipina, atas instruksi Rodrigo Duterte mengirim pemberitahuan ke kedutaan AS untuk menghentikan VFA.

Seharusnya perjanjian itu akan berakhir pada Agustus 2020.

Namun, penghapusan VFA ditunda selama 6 bulan di bulan Juni. Penangguhan enam bulan berakhir Desember ini.

“Jika mereka ingin memperbarui VFA untuk kepentingan nasional mereka, penting bagi Filipina untuk mengamankan vaksin mereka karena itu adalah kepentingan nasional kita."

"Itu yang dimaksud Presiden. Dia tidak akan membiarkan kita berada di bawah bekas tuan kolonial kita."

"Hubungan kita harus adil, jika pasokan vaksin tidak diberikan kepada kita, Presiden mengatakan kita mengucapkan selamat tinggal kepada VFA," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Presiden Filipina Ancam Donald Trump: Pilih, Beri Kami Vaksin atau Izin Pangkalan Militer AS Dicabut.

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved