Berita Viral

Kronologi Siswa SMP Dibully Teman, Kini Korban Tertekan hingga Kondisi Linglung

Siswa SMP di Tangerang Selatan berinisial MH (13) diduga menjadi korban perundungan oleh teman sekelasnya.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Ist
ILUSTRASI - Siswa SMP di Tangerang Selatan berinisial MH (13) diduga menjadi korban perundungan oleh teman sekelasnya. 

TRIBUNJAMBI.COM -Seorang siswa sekolah menengah pertama negeri di Tangerang Selatan berinisial MH (13) diduga menjadi korban perundungan oleh teman sekelasnya.

Kasus ini mencuat setelah keluarga korban melaporkan tindakan kekerasan fisik yang dialami MH sejak masa Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hingga berujung pada insiden pemukulan menggunakan kursi besi.

Ibu korban, Yanti (37), mengungkapkan bahwa tindakan kekerasan terhadap anaknya telah terjadi berulang kali sejak awal masuk sekolah.

 “Awal dari MPLS udah kena juga dia, ditabokin sampai tiga kali,” ujarnya saat ditemui di Serpong, Tangerang Selatan, Senin (10/11/2025).

Yanti menyebutkan bahwa bentuk kekerasan yang dialami anaknya bukan hanya berupa pemukulan, tetapi juga perlakuan kasar lain seperti ditusuk dengan sedotan, ditendang saat belajar, serta dipukul pada bagian punggung.

“Sering ditusukin sama sedotan tangannya. Kalau lagi belajar, ditendang lengannya. Asal nulis ditendang, sama punggungnya itu dipukul,” katanya.

Gejala Aneh Usai Kejadian

Menurut Yanti, puncak kekerasan terjadi pada Senin (20/10/2025).

 Ia baru mengetahui kondisi anaknya sehari setelah kejadian ketika melihat perubahan perilaku dan kondisi fisik sang anak.

“Dia kelihatan linglung waktu jalan. Saya lihat matanya juga aneh,” tutur Yanti.

Yanti mengatakan bahwa saat kejadian, ia baru keluar dari ruang ICU sehingga anaknya memilih untuk tidak langsung bercerita.

 “Hari Senin kejadian, Selasa masih sekolah. Dia takut saya kaget. Setelah saya tanya, dia bilang, ‘tapi mama jangan kaget, aku dijedotin sama teman aku’,” ungkapnya.

Mediasi dengan Pihak Sekolah

Keluarga korban kemudian melapor ke pihak sekolah. Pada Rabu (22/10/2025), dilakukan mediasi antara keluarga korban dan keluarga siswa yang diduga sebagai pelaku.

Pertemuan tersebut difasilitasi oleh pihak sekolah.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved