Irjen Nana Sudjana Calon Kuat Kapolri dari Gang Solo, IPW Menduga Pencopotan Bagian Dari Persaingan

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana calon kuat kapolri dari gang Solo. IW menduga pencopotan bagian dari persaingan

Editor: Rahimin
Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV
Kapolda Polda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana 

Irjen Nana Sudjana Calon Kuat Kapolri dari Gang Solo, IPW Menduga Pencopotan Bagian Dari Persaingan

TRIBUNAJAMBI.COM - Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana calon kuat kapolri dari gang Solo. IW menduga pencopotan bagian dari persaingan

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi resmi dicopot dari jabatan pada Senin (16/11/2020).

Keduanya dinilai tak melaksanakan perintah terkait penerapan protokol kesehatan atau Prokes.

Pencopotan dua Kapolda tersebut disampaikan oleh Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Argo Yuwono di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan.

Nana akan digantikan oleh Kapolda Jawa Timur, Irjen Muhammad Fadil Imran, dan menjabat sebagai Koordinator Staf Ahli Kapolri.

Baca juga: Gubernur Khofifah Kirim Surat ke Mendagri Minta Bupati Jember Non Aktif Dipecat, 5 Alasan Ini

Baca juga: Dua Terduga Teroris Anak Buah Ali Kalora Tewas Saat Kontak Senjata Dengan Satgas Tinombala

Baca juga: Penyu Sisik Hijau Seberat 500 Kilogram Terdampar di Pantai, Begini Penampakannya

Terkait hal itu, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, mengungkapkan adanya dugaan lain atas pencopotan Irjen Nana Sudjana.

Selain karena masalah penegakan protokol kesehatan dalam kasus Habib Rizieq Shihab, Neta menyebutkan dicopotnya Nana adalah karena bagian dari manuver persaingan bursa calon Kapolri.

Menurut Neta, Nana merupakan satu di antara calon kuat dari gang solo.

Karena itu, kecerobohan Nana terkait acara Habib Rizieq Shihab dimanfaatkan dengan baik oleh beberapa pihak.

 Irjen Nana Sudjana
Irjen Nana Sudjana (Tribun Pontianak)

"Kedua, pencopotan Kapolda Metro bagian dari manuver persaingan dalam bursa calon Kapolri dimana Kapolda Metro sebagai salah satu calon kuat dari gang solo."

"Sehingga kecerobohan itu dimanfaatkan sebagai manuver dalam persaingan bursa calon Kapolri," tutur Neta, Senin.
Diketahui, Nana belum genap setahun menjabat Kapolda Metro Jaya.

Ia resmi menduduki jabatan itu pada 20 Desember 2020 sesuai surat telegram bernomor ST/3331/XII/KEP/2019.

Nana menggantikan posisi Irjen Pol Gatot Eddy Pramono yang dimutasi menjadi Wakapolri.

Selama menjabat, Nana pernah memutasi seorang bawahannya karena menyelenggarakan pesta pernikahan di hotel di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Sosok Aoki Vera Pernah Tuding UAS Sebagai Ulama Pesanan Rencana Jahat Buat Habib Rizieq Dibongkar

Baca juga: AKBP Napitupulu Ungkap Fakta, Jaksa Pinangki Punya Brangkas Pribadi & Banyak Miliki Mata Uang Asing

Baca juga: Jokowi Dilarang Gibran Rakabuming Berkunjung ke Solo, Gara-gara Hal Ini

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved