Sikap Presiden Macron Mulai Berubah? Berbahasa Arab, Presiden Perancis Bantah Dirinya Memusuhi Islam

Itu terkait sikap Presiden Perancis Emmanuel Macron yang membuat beberapa pemimpin negara di dunia, terutama dari muslim

Editor: Nani Rachmaini
daily mail
Macron dan penggambaran wajahnya seperti Iblis oleh media garis keras Iran. Macron dianggap berkelakuan seperti Iblis karena membenarkan kebncian terhadap Islam atas nama kebebasan berekspresi 

TRIBUNJAMBI.COM - Konflik di Perancis gara-gara kartun Nabi kini meluas menjadi konflik antara negara.

Itu terkait sikap Presiden Perancis Emmanuel Macron yang membuat beberapa pemimpin negara di dunia, terutama dari muslim, mengkritik sikapnya dan caranya menangani konflik terkait kartun Nabi tersebut.

Namun setelah reaksi negatif dari beberapa negara muncul, tampaknya Presiden Perancis Macron mulai melunak.

Macron meluruskan terkait sikapnya yang dinilai mengundang reaksi negatif dari umat Islam sedunia.

Baca juga: Masih Berstatus Pelajar, Sepasang Kekasih Pelaku Aborsi di Kota Jambi Terancam 10 Tahun Penjara

Baca juga: Punya Putri Cantik, Sosok Anak Kapolri Jenderal Idham Azis Bukan Orang Sembarangan, Ini Profilnya

Baca juga: Rekaman CCTV Polisi Coba Lerai Tapi Para Pengendara Moge Tetap Aniaya 2 Anggota TNI di Bukittinggi

Dilansir TribunWow.com, Macron sebelumnya dianggap mendukung kebebasan berekspresi dan kebebasan pers di Prancis, meskipun dalam konteks menghina Nabi Muhammad.

Buntutnya, banyak terjadi gejolak sebagai bentuk protes atas sikap dari Macron tersebut.

tribunnews
Sebuah toko di negara Kuwait yang sudah menarik produk produk Prancis (AFP)

Tindakan nyatanya ada seruan dari negara-negara dengan basis Islam di dunia untuk memboikot produk-produk Prancis.

Menghadapi situasi yang semakin memanas, termasuk juga menyusul adanya aksi teror yang terjadi di Nice, tepatnya di sebuah gereja, Kamis (29/10/2020), Emmanuel Macron akhirnya angkat bicara.

Melalui unggahan Twitter pribadinya, @EmmanuelMacron, Minggu (1/10/2020), dirinya mengatakan tidak bermaksud untuk mendukung penghinaan terhadap Nabi Muhammad dalam bentuk karikatur tersebut.

Selain itu, dirinya juga membantah disebut memusuhi Islam.

Menurutnya, kabar yang beredar belakangan ini terkait dirinya adalah ada kekurangpahaman.

Ia menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintahan Prancis hanyalah untuk memerangi terorisme yang mengatasnamakan Islam.

Dalam unggahannya tersebut, Emmanuel Macron menulisnya dengan menggunakan bahasa Arab.

"Saya melihat banyak kebohongan, dan saya ingin menjelaskan hal-hal berikut: Apa yang kami lakukan sekarang di Prancis adalah memerangi terorisme yang dilakukan atas nama Islam, bukan Islam itu sendiri.

Terorisme ini telah merenggut nyawa lebih dari 300 warga kita," tulis Emmanuel Macron menggunakan bahasa Arab.

Selain itu, Macron juga mengaku menyadari apa yang sedang dialami oleh Prancis.

Di antaranya yang paling terlihat nyata adalah adanya boikot produk dari negara berjuluk Kota Mode tersebut.

"Saya melihat banyak orang akhir-akhir ini mengatakan hal-hal yang tidak dapat diterima tentang Prancis, mendukung semua kebohongan yang dibicarakan tentang kami dan tentang apa yang saya katakan," ungkapnya.

tribunnews
Melalui unggahan Twitter pribadinya, @EmmanuelMacron, Minggu (1/10/2020), dirinya mengatakan tidak bermaksud untuk mendukung penghinaan terhadap Nabi Muhammad dalam bentuk karikatur tersebut. (Twitter/@EmmanuelMacron)

Macron: Saya Akan Tetap Membela Kebebasan Berpendapat

Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron kembali menuai sorotan dari umat Islam dunia.

Dilansir TribunWow.com, diketahui kasus berawal saat seorang guru sejarah SMA di Prancis, Samuel Paty, menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya terkait diskusi kebebasan berpendapat.

Paty kemudian dipenggal oleh orang tidak dikenal akibat tindakannya tersebut pada 16 Oktober 2020 lalu.

tribunnews
Presiden Prancis Emmanuel Macron. (AFP)

Menanggapi kasus tersebut, Macron menilai negara harus melindungi sikap sekularisme yang dijunjung Prancis, terutama terkait perlindungan kebebasan berpendapat pada masyarakat beragama dan non-beragama.

Pernyataan Macron lalu menuai sorotan dari berbagai negara mayoritas Islam di dunia, bahkan muncul seruan untuk memboikot produk Prancis.

Menanggapi hal itu, Macron mengaku dirinya memaklumi munculnya kemarahan umat Islam dunia.

"Saya memahami sentimen yang diekspresikan dan saya menghormatinya," kata Emmanuel Macron, dikutip dari Aljazeera.com, Sabtu (31/10/2020).

"Namun harus dipahami peran saya sekarang, yakni untuk memastikan dua hal: menyerukan perdamaian dan melindungi hak-hak ini," lanjutnya.

"Saya akan selalu membela negara saya terkait isu kebebasan berbicara, menulis, berpikir, dan menggambar," tambah presiden 42 tahun ini.

Macron juga menyinggung sikap para pemimpin dunia, terutama dari negara mayoritas Islam.

Ia menilai ada kesalahpahaman, yakni masyarakat cenderung digiring untuk memercayai bahwa karikatur Nabi Muhammad yang menjadi kontroversi itu adalah buatan Prancis.

Diketahui sebelumnya Macron juga sempat memberi pernyataan yang menuai kontroversi dan kegeraman dari masyarakat Islam, yakni keinginan untuk "mereformasi" Islam agar sesuai dengan nilai-nilai republikan di Prancis.

Sementara itu, pernyataan kontroversial Macron yang baru-baru ini muncul adalah untuk menanggapi sejumlah serangan yang mengejutkan masyarakat Prancis.

Baca juga: Usai Dirusak Perusuh, 4 Halte Transjakarta Bakal Dibangun 2 Lantai, Dilengkapi Kafe Hingga Galeri

Baca juga: Oktober 2020, Inflasi Kota Jambi dan Kota Muara Bungo Meningkat

Baca juga: Rekaman CCTV Polisi Coba Lerai Tapi Para Pengendara Moge Tetap Aniaya 2 Anggota TNI di Bukittinggi

Seorang pria Tunisia menikam tiga orang yang tengah berada di sebuah gereja di Nice, Prancis.

Pada hari yang sama, seorang pria asal Arab Saudi terluka akibat ditikam petugas keamanan di Konsulat Prancis di Jeddah, Arab Saudi.

Insiden terakhir yang memicu pernyataan Macron adalah seorang pendeta Orthodox-Yunani ditembak di Lyon oleh pria tidak dikenal yang tidak diketahui motifnya. (TribunWow/Elfan/Brigitta)

SUMBER: TRIBUNWOW, JUDUL: Presiden-prancis-macron-klarifikasi-sikapnya-ngaku-tak-bermaksud-hina-islam-dan-nabi-muhammad

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved