9 Jam Bentrok, Aksi Tolak UU Cipta Kerja di Jakarta Diwarnai Bakar-bakaran, Fasilitas Umum Hancur

Selama 9 jam bentrokan terjadi antara petugas dengan massa aksi tolak UU Cipta Kerja di Jakarta. Fasilitas umum dirusak, mobil-mobil dibakar.

Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Pengunjuk rasa melemparkan kembali gas air mata ke aparat kepolisian saat aksi menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law di depan Gedung DPRD Sumut, Medan, Kamis (8/10/2020). Aksi demontrasi dari berbagai lembaga di Medan tersebut berujung bentrok dengan aparat kepolisian. 

Massa masih mencoba memaksa polisi membuka barikade agar mereka bisa mendekat ke kompleks Istana Kepresidenan.

"Buka, buka, buka pintunya, buka pintunya sekarang juga," kata massa yang tertahan.

Perwakilan massa tampak bernegosiasi dengan polisi agar diizinkan lewat sehingga mereka bisa menyampaikan aspirasi di depan Istana.

"Kita heningkan suasana, kita berdoa, kita mau negosiasi dengan Kapolres. Mari berdoa kepada Allah Yang Maha Kuasa agar kita diperbolehkan," kata salah satu orator.

Pukul 14.30 - 15.00 WIB

Adu argumen antara massa mahasiswa dan Kepolisian masih terus terjadi. Akhirnya, bentrok antara mahasiswa dan polisi tak dapat dihindari.

Massa di sekitar Simpang Harmoni terlibat bentrok dengan aparat sekitar pukul 14.50 WIB. Sedangkan aksi demo di Kompleks Parlemen Senayan masih berlangsung damai.

Bentrokan di Simpang Harmoni dimulai saat lemparan botol dari arah massa mengenai aparat yang sedang membentuk pagar barikade.

Aparat Kepolisian bersitegang dengan pendemo di kawasan Harmoni, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja berlangsung ricuh.
Aparat Kepolisian bersitegang dengan pendemo di kawasan Harmoni, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja berlangsung ricuh. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Polisi langsung menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Massa yang menggunakan jaket almamater dari berbagai universitas kocar-kacir berhamburan ke wilayah sekitar Simpang Harmoni untuk menghindari tembakan gas air mata.

Bentrokan juga terjadi di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha. Massa juga memaksa mendekat ke Istana Negara, namun dihadang oleh Kepolisian.

Tembakan gas air mata terdengar dari kawasan Simpang Harmoni, Jalan Merdeka Selatan, hingga kawasan Patung Kuda.

Aktivitas di wilayah tersebut terpaksa dihentikan. PT Transportasi Jakarta juga menghentikan operasional layanan guna menjamin keselamatan para pelanggan.

Bali Demo Besar-Besaran, Jalan Puputan Renon Denpasar Lumpuh, Massa Tolak UU Cipta Kerja: DPR Goblok

Polisi mengerahkan water canon dan menggunakan mobil pengurai massa untuk memecah kerumunan.

Massa melawan dengan melemparkan batu dan benda lain ke arah petugas.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved