Acara KAMI di Surabaya Dibubarkan Polisi, Begini Reaksi Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo
Acara deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Surabaya, Jawa Timur, Senin (28/9/2020) dibubarkan polisi.
Mereka menolak adanya deklarasi KAMI yang kabarnya akan digelar ditempat tersebut.
Dilansir dari Surya.co.id, Edi Firmanto, korlap aksi mengatakan pihaknya menolak deklarasi kelompok tersebut lantaran dianggap hanya akan membuat gaduh. "Yang pasti kita menolak deklarasi KAMI," kata Edi di lokasi.
Mereka berorasi, menyatakan penolakan.
Menurut Edi, jika untuk kepentingan politik, bisa menunggu di tahun 2024 mendatang tanpa perlu membuat gaduh.
"Surabaya adalah kita siap mengawal dan menjaga Surabaya agar tetap aman, damai dan kondusif dalam bingkai NKRI dan Pancasila," ujarnya.
Tanggapan KAMI
KAMI Jatim akhirnya angkat bicara terkait aksi penolakan massa di Gedung Juang 45 Jalan Mayjen Sungkono Surabaya, Senin (28/9/2020).
Rencananya, di lokasi tersebut akan digelar acara Silaturahim Akbar mereka.
Agus Mashum, Wakil Ketua Komite Eksekutif mengatakan, sebenarnya pihaknya sudah mengajukan izin beberapa waktu lalu. Izin peminjaman juga sudah keluar.
"Namun, malam kami mendadak mendapat pembatalan," kata dia.
• Keluar Dari Rutan, Brigjen Prasetijo Kenakan Seragam Polri Saat Mau Dilimpahkan ke Kejari
• Warga Resah Pencurian Celana Dalam Perempuan Marak di Cianjur: Ditemukan Sudah Kondisi Kotor.
• 2021 Nanti 102 Juta Orang Indonesia Akan Disuntik Vaksin-19, Ini Kriteria Yang Mendapatkannya
Dia menuturkan, meski dibatalkan pihaknya sebenarnya tetap ingin menggelar acara di sana meskipun tidak di dalam gedung.
Apalagi, para pembicaranya sudah hadir. Di antaranya ada Gatot Nurmantyo dan lainnya.
Namun, kondisi yang tidak kondusif membuat mereka batal menggelar acara tersebut.
Sehingga, acara ramah tamah kemudian berlangsung di kawasan Jalan Jambangan. Namun, di sana juga mendapat demo massa yang menolak mereka.

"Itu acara di dalam gedung, menggunakan protokol Covid-19, damai dan tidak menimbulkan persoalan apapun, misalnya kekacauan sosial atau apapun. Lalu yang muncul justru ada massa yang mendemo kami," terangnya.