Berita Internasional
Sidang PBB Jadi Arena Adu Argumen Donald Trump dan Xi Jinping, Sekjen PBB: Lahir Perang Dingin Baru
Sidang PBB Jadi Arena Adu Argumen Donald Trump dan Xi Jinping, Sekjen PBB: Lahir Perang Dinging Baru
TRIBUNJAMBI.COM - Presiden Donald Trump dan Xi Jinping nampaknya menjadikan Sidang Umum PBB Selasa 23/9/2020 kemarin di New York menjadi tempat adu syaraf kedua pimpinan negara ini.
Namun kejadian itu sampai membuat pusing Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres atas konflik Amerika Serikat dan China.
Ia kemudian berpidato memperingatkan jika dunia telah melihat terjadinya "perpecahan besar" antara Washington dan Beijing.
Melansir NBC News, dalam pidatonya itu dia mengatakan Amerika Serikat dan China "bergerak ke arah yang sangat berbahaya," dengan perpecahan yang didasarkan pada perdagangan dan teknologi yang dapat dengan mudah meningkat menjadi konflik militer.
• Amerika Serikat Berang, China Berulah dengan Kerahkan 300 Kapalnya Keruk Ikan di Laut Selatan AS
• Pura-pura Meminjam Pulpen, Seorang Pria Malah Memperkosa Tetangga Kamar Kosnya
• Blak-blakan Rizki DA Akui Rumah Tangga Sedang Bermasalah, Saudara Kembar Ridho DA Siap Bela
• Peringatan Dini BMKG, Waspada Besok Bakal Ada Gelombang Tinggi Capai 4 Meter

"Kita harus melakukan segalanya untuk menghindari Perang Dingin baru. Kita bergerak ke arah yang sangat berbahaya," kata Guterres pada pertemuan puncak virtual PBB.
"Dunia kita tidak mampu memiliki masa depan di mana dua ekonomi terbesar membelah dunia dengan sangat parah."
Dia menambahkan, "Risiko perpecahan teknologi dan ekonomi pasti berubah menjadi perpecahan geo-strategis dan militer. Kita harus menghindari ini dengan segala cara."
KTT tersebut menandai ulang tahun ke-75 PBB.
• Dana SMI Cair, Pengerjaan Proyek Jalan di Merangin Harus Sesuai Target
• Daftar Tanaman Hias yang Potensi Diincar Pencuri, Janda Bolong dan Aglonema
• One Piece Live Action Akan Tayang di Netflix, Tapi Produksi Film Dihentikan Sesaat, Efek Covid-19?
Guterres memperingatkan kembali para pemimpin dunia tentang "empat penunggang kuda" yang membahayakan yakni: ketegangan geopolitik, krisis iklim, ketidakpercayaan global yang meningkat dan sisi gelap dari internet.
Nah, kini ada ancaman baru yang dibawa oleh "penunggang kuda kelima" yaitu virus corona.
"Covid-19 telah mengungkap kerapuhan dunia: meningkatnya ketidaksetaraan, bencana iklim, perpecahan sosial yang semakin meluas, korupsi yang merajalela," katanya seperti yang dilansir NBC News.

• Dana SMI Cair, Pengerjaan Proyek Jalan di Merangin Harus Sesuai Target
• Daftar Tanaman Hias yang Potensi Diincar Pencuri, Janda Bolong dan Aglonema
• One Piece Live Action Akan Tayang di Netflix, Tapi Produksi Film Dihentikan Sesaat, Efek Covid-19?
NBC News memberitakan, Trump dan pemerintahannya telah bentrok dengan China dalam perdagangan, ekspansinya ke Laut China Selatan, penumpasan pengunjuk rasa di Hong Kong dan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia terhadap minoritas Muslim Uighur.
Sementara itu, lewat pidatonya yang disiarkan melalui video, Xi mengatakan kepada majelis PBB bahwa negaranya tidak berniat berperang "baik Perang Dingin atau perang panas dengan negara mana pun."
Xi menyerukan negara-negara untuk meningkatkan solidaritas dan melalui ini bersama-sama. "Setiap upaya untuk mempolitisasi masalah, atau stigmatisasi, harus ditolak," katanya.
Trump, sementara itu, menggunakan rekaman pidatonya untuk menyerang Beijing secara langsung.

• Indonesia Siaga di Natuna Usai Amerika Tuduh Tiongkok Buat Asia Tak Aman, Klaim Laut China Selatan
• Suami Siri Gorok Leher Driver Ojol Wanita, Tak Tahan Minta-minta Rumah
• Tak Pakai Masker Akan Didenda, Maulana Sarankan Warga Tak Melawan Petugas