Kisah Anggota Kopassus, Melakukan Penyamaran Di Kawasan Musuh Selama 1 Tahun Tanpa Ketawan

Anggota Sandhi Yudha Kopassus ini dikirim ke wilayah Aceh untuk mencari informasi di lapangan, yang kemudian jadi satu di antara bahan menentukan sebu

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
AMMOchambers
Anggota Kopassus berada di rawa-rawa. 

TRIBUNJAMBI.COM - Sersan Badri (nama samaran) merupakan intelijen andalan pasukan elite TNI AD.

Dia mendapat tugas berat, masuk ke wilayah musuh seorang diri.

Fasha dan Keluarga Diisolasi di RS Abdul Manap, Kolega Diimbau Tak Kirim Papan Bunga

Viral, Jadwal Jokowi dan BTS Sepanggung di Sidang Umum PBB, Jadi Pembicara, ARMY Beri Pesan Ini

MENGUAK Cara China Cegah Virus Corona, Terhitung Sudah 6 Bulan Klaim Tak Ada Pasien Positif Covid-19

Saat itu, Kopassus mengirimkan intelijen tempur ke wilayah Aceh.

Anggota Sandhi Yudha Kopassus ini dikirim ke wilayah Aceh untuk mencari informasi di lapangan, yang kemudian jadi satu di antara bahan menentukan sebuah kebijakan.

 Peru diketahui, intelijen terbagi dua jenis, yaitu intelijen sipil dan militer dengan tugas dan peranan masing-masing berbeda.

Sampai kini, hanya beberapa negara yang memiliki pasukan intelijen tempur super rahasia, di antaranya Kopassus, yang keberadaannya sulit diungkap.

Bagi pasukan intelijen, kerahasiaan merupakan 'napas utama'.

Berkat informasi intelijen tempur pasukan elite TNI AD, banyak operasi yang dilakukan Kopassus berhasil dengan gemilang.

Termasuk penyelesaian pertikaian bersenjata di Aceh beberapa tahun lalu.

Kisah-kisah menarik pasukan elite Indonesia ini memang tak sedikit yang luput dari perhatian publik.

Seperti kemampuan intelijen tempur yang tak diragukan lagi.

Satu di antaranya kisah Sersan Badri (bukan nama sebenarnya), anggota satuan intelijen Kopassus atau Sandhi Yudha.

Sabar, penyamaran satu tahun

Sersan Badri ditugaskan untuk masuk ke lingkaran utama Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 2003.

Sebelum ditumpas habis, GAM sempat berulah beberapa kali di Aceh.

Basis militer mereka berada di Lhokseumawe.

Sebelum memasuki GAM, selama satu tahun, Sersan Badri memetakan situasi lapangan Aceh terlebih dahulu.

Bukan perkara yang mudah bagi Sersan Badri untuk memasuki lingkaran GAM.

Misi yang dilakukan Sersan Badri bisa dibilang misi top secret.

Hanya pimpinan saja yang mengetahui misi tersebut.

Sersan Badri memutuskan menyamar sebagai seorang pedagang buah.

Ia mengirim dagangannya dari Medan ke Lhokseumawe.

Pengalaman tak terduga

Ada pengalaman unik yang dialami oleh Sersan Badri.

Ia pernah ditempeleng aparat saat melewati pos penjagaan, karena diminta jatah durian.

Setelah berhasil menyusup ke GAM, kesetiaan Sersan Badri diuji.

Selama tiga bulan lebih, ia mendapat tantangan dari GAM.Ia diminta beberapa kali untuk mengecoh patroli TNI agar GAM tidak bisa disergap.

Bahkan, Sersan Badri diminta meloloskan anggota GAM ke Malaysia.

Yang paling gila adalah ketika Sersan Badri diminta menyembunyikan istri panglima GAM.

Pengalaman tak terduga lain saat penyamaran ini bertaruh nyawa.

Karena misinya yang sangat rahasia, Sersan Badri ditembaki temannya sendiri ketika GAM dikepung prajurit TNI.

Ini merupakan satu di antata bukti penyamaran tingkat tinggi Kopassus, hingga temannya sendiri terkecoh.

Setelah Idul Fitri pada 2004, perintah menangkap hidup atau mati tiga pimpinan GAM, yaitu Muzakir Manaf, Sofyan Dawood dan Said Sanan.

Sersan Badri memberikan informasi keberadaan tokoh penting GAM tersebut.

Ia memberitahu kepada induk pasukan bahwa ketiganya berada di Cot Girek.

Kemudian tanggal dan jam penyerbuan ditetapkan.

Kopassus menyerbu markas GAM di rawa-rawa Cot Girek.

Satu target, Said Adnan dan ajudannya seorang desersi TNI berhasil dilumpuhkan.

Mereka tewas akibat tembakan di dada dan perut.

Namun, dua target lainnya berhasil lolos, yakni Muzakir Munaf dan Sofyan Dawood.

Mereka lolos dari penyerbuan karena menyingkir ke kawasan Nisam.

Kendati demikian, Sersan Badri berhasil menemukan senjata yang digunakan dan sumber dana GAM.

Tim intelijen Kopassus berhasil menemukan bongkar muat sebanyak 125 pucuk senapan milik GAM yang berhasil diselundupkan dari Thailand ke Malaysia.

Sumber dana GAM berasal dari perdagangan ganja kering yang berasal dari Aceh Timur dan Aceh Utara.

Ganja tersebut dikirim melalui kapal kecil dari jalur laut ke Malaysia.

Selain itu, GAM juga meraup uang dari perusahaan besar yang beroperasi di Aceh dan warga setempat.

Mereka diwajibkan memberi dana perjuangan GAM mulai dari hewan ternak, sawah dan kebun dikenakan pajak.

Kerjanya Rumit, Perbaikan Jembatan Aurduri I Segera Dilakukan, Kementerian PUPR Siapkan Rp 19 Miliar

Siapa Sebenarnya Rivan Nurmulki, Atlet Voli Asal Merangin Gabung Klub Voli Jepang VC Nagano

Download Lagu MP3 Nella Kharisma Satu Hati Sampai Mati Ada Chord Kunci Gitar dan Video Klip

Baca kisah-kisah Kopassus dan pasukan elite TNI di Tribunjambi.com. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved