Tak Ampuh Tangkal Virus Corona, Hindari Pakai Masker Scuba, Ini Penggantinya!
Penggunaan masker berbahan scuba maupun buff tengah menjadi sorotan. Sejumlah pihak mulai menyuarakan
TRIBUNJAMBI.COM - Penggunaan masker berbahan scuba maupun buff tengah menjadi sorotan.
Sejumlah pihak mulai menyuarakan agar tidak menggunakan masker tersebut.
• Siapa Sebenarnya Sekda DKI Jakarta Saefullah?Meninggal Karena Covid-19, Memulai Karir dari Guru
• Bryan Mckenzie Bagikan Kabar Bahagia Soal Kekasih Baru, Dulu Sangat Terpuruk Ditinggal Mati Istri
• Kepolisian Periksa 3 Orang Terhadap Kasus Aksi Gunting Bendera Merah Putih
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Rahmad Handoyo menyambut baik imbauan agar tak menggunakan masker berjenis scuba maupun buff di transportasi umum.
• VIDEO Detik-detik Perampok Todong Karyawan dan Gasak Emas Senilai Rp 500 Juta
• KPU Pastikan APD Covid-19 Jadi Bahan Kampanye Baru di Pilkada Jambi 2020
• Ditabrak Mobil Wakil Bupati, Polwan Bripka Christin Tewas di Tempat, Begini Nasib dari Sang Wabup
"Saya kira kita sambut baik ya imbauan dari managemen PT KCI terkait larangan menggunakan bahan masker yang belum aman dalam rangka melindungi diri, di dalam hal ini termasuk yang berbahan scuba atau bahan kain yang berlapis satu," ujar Rahmad, ketika dihubungi Tribunnews.com, Rabu (16/9/2020).
Menurut Rahmad imbauan tersebut bagus dalam rangka memberikan perlindungan kepada khalayak umum atau pengguna kereta api.
Karenanya, dia meminta imbauan tersebut disosialisasikan secara masif kepada khalayak umum.
Terlebih berdasarkan penelitian masker berbahan kain tipis memang tidak aman digunakan.
• Lepas dari Musim Kemarau Warga Tanjabtim Siap-siap Hadapi Banjir
• Sekda DKI Jakarta Saefullah Meninggal Dunia, Ini Alasan tak Dimakamkan di Pemakaman Covid-19
• Pemerintah Tanjabtim Waspadai Ancaman Abrasi di Wilayah Pesisir
• 5 Suku Misterius Di Dunia yang Belum Tersentuh, Tim National Geographic Pernah Mundur
"Maka harus segera dibumikan atau disampaikan kepada khalayak dan seluruhnya harus paham serta tahu bahwa itu belum-belum benar melindungi diri. Sehingga percuma kalau kita menggunakan masker tapi tidak aman dan probabilitas virus masuk ke tubuh masih besar. Jadi saya kira harus diantisipasi dan sedemikian rupa harus digelorakan," kata dia.
Politikus asal Boyolali, Jawa Tengah, tersebut juga menekankan pentingnya sosialisasi mengenai teknis pemakaian masker di masyarakat.
Karena selama ini masih banyak yang menggunakan masker dengan cara yang tidak tepat, seperti tidak menutupi hidung, atau digunakan di dagu.
"Yang tak kalah penting adalah teknis pemakaian masker itu. Karena kalau yang ditutupin bukan hidung ya percuma saja, karena virus masih bisa keluar/menular melalui hidung. Apalagi dengan tempat tertutup atau ventilasi kurang," jelasnya.
"Hidung dan mulut harus benar-benar tertutup dengan rapat, sehingga penggunaan masker bisa melindungi orang lain di sekitarnya tapi juga melindungi diri sendiri dari virus yang masuk. Jadi saling melindungi, saya kira imbauan ini pantas kita apresiasi," katanya.
Terlalu Tipis
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan masker menjadi salah satu cara pencegahan yang digunakan untuk mencegah Covid-19.
Maka, Wiku pun sangat menyambut baik himbauan PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) telah menerapkan protokol kesehatan dengan mewajibkan penumpang mengenakan masker selama naik Kereta Rel Listrik (KRL).
Terlebih, imbauan itu melarang penumpang mengenakan masker jenis scuba maupun menggunakan buff atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.
Hal itu disampaikan Wiku saat komferensi pers perkembangan penanganan Covid-19 di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (15/9/2020).
"Masker kain yang bagus adalah yang berbahan katun dan berlapis tiga. Mengapa hal itu penting karena kemampuan memfiltrasi atau menyaring partikel virus itu akan lebih baik dengan jumlah lapisan yang lebih banyak dalam hal ini tiga lapisan berbahan katun," kata Wiku.
"Dan masker scuba atau buff ini adalah masker dengan satu lapis saja dan terlalu tipis sehingga kemungkinan untuk tembus tidak bisa menyaring lebih besar maka dari itu disarankan untuk menggunakan masker yang berkualitas untuk bisa menjaga," tambahnya.
Wiku juga mengatakan, penggunakan masker scuba sering mudah untuk ditarik ke bawah didagu sehingga fungsi masker menjadi tidak ada.
Maka dari itu, ia mengajak masyarakat untuk menggunakan masker dengan cara yang tepat, untuk bisa melindungi area batang, hidung sampai dengan mulut dan dagu serta rapat di pipi.
Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) telah menerapkan protokol kesehatan dengan mewajibkan penumpang mengenakan masker selama naik Kereta Rel Listrik (KRL).
VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan, calon penumpang dianjurkan menggunakan masker yang efektif menahan droplet atau cairan.
"Hindari penggunaan jenis scuba maupun hanya menggunakan buff atau kain untuk menutupi mulut dan hidung," ujar Anne dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (15/9/2020).
Selain itu, PT KCI juga meminta penumpang KRL untuk menggunakan masker dengan benar, yakni menutupi hidung dan mulut secara sempurna.
"Gunakan setidaknya masker kain yang terdiri dari minimal dua lapisan," kata Anne.
Artikel ini telah terbit di TRIBUNNEWS.COM dengan judul Larangan Penggunaan Masker Scuba dan Buff Perlu Segera Disosialisasikan Kepada Masyarakat