Anies Baswedan kembali Berlakukan PSBB Total DKI Jakarta, Berapa Lama Hal Ini Idelnya Berlangsung?
Anies Baswedan kembali menerapkan PSBB di DKI Jakarta karena berbagai alasan. Yang utama karena jumlah pasien positif Covid-19
Kedua, reproduction number atau angka reproduksi efektif (Rt) yang seharusnya 1 atau di bawah 1.
Rt Covid-19 merupakan tingkat potensi penularan virus. Jika angka Rt 1, berarti satu orang pasien bisa menularkan virus corona SARS-CoV-2 kepada satu orang lainnya.
Rt Covid-19 dapat meningkat karena rendahnya tingkat kesadaran dan kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19.
Ilustrasi tes Covid-19 untuk mendeteksi infeksi virus corona.(Shutterstock)
Dan juga yang sangat penting dan sampai sekarang belum diperhatikan adalah positivity rate yang harus 5 persen," ujarnya.
Positivity rate adalah persentase dari pasien yang memiliki hasil tes positif Covid-19. Cara menghitungnya dengan membagi jumlah total kasus positif dengan tes yang dilakukan.
Dalam kesempatan wawancara sebelumnya bersama Kompas.com, Dicky menjelaskan, tingginya angka positivity rate di Indonesia disebabkan oleh kapasitas tes yang belum optimal.
Di sisi lain, kasus infeksi di masyarakat tergolong tinggi dan tidak terdeteksi.
"Peningkatan cakupan pemeriksaan PCR tidak membuat kasus infeksi Covid-19 bertambah. Dia mendeteksi kasus infeksi yang memang masih banyak terjadi," jelas dia.
Untuk menurunkan angka itu sesuai dengan target yang ditetapkan oleh WHO, yaitu di bawah 5 persen, diperlukan berbagai upaya.
Upaya-upaya tersebut di antaranya adalah testing dan tracing dengan kapasitas dan kualitas yang optimal.
Sementara tracing harus mencapai target minimal 80 persen dari kemungkinan orang yang tertular.
Optimalisasi testing, kata Dicky, harus dilakukan di semua daerah tanpa kecuali dengan target 1 tes per 1000 orang per minggu.
Menurutnya, pengabaian terhadap strategi testing tersebut sama halnya dengan bom waktu yang siap meledak.
(Tribunnewsmaker.com/*)
• Amien Rais Bakal Bentuk partai Baru, Eks Pimpinan KPK & Panglima TNI Bakal Bergabung, PAN Reformasi?