Berita Nasional
Siapa Sebenarnya Mayjen TNI (Purn) Syamsu? Sosok yang Berani Menentang KSAD Jenderal Andika Perkasa
Siapa Sebenarnya Mayjen TNI (Purn) Syamsu? Sosok yang Berani Menentang KSAD Jenderal Andika Perkasa
Tak hanya pemecatan, puluhan oknum TNI AD itu akan dipenjara dan diminta membayar uang ganti rugi ratusan juta rupiah.
Mantan Danpuspom TNI, Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal mengatakan KSAD Jenderal Andika Perkasa tidak perlu memecat anak buahnya.
Menurut dia, tidak ada prajurit yang 100 persen bersalah.
Ia mengatakan, komandan dari para prajurit itu juga ikut bersalah dalam tragedi ini.
Sebab, apa yang dilakukan para prajuritnya itu adalah hasil dari kepemimpinan komandannya.
Dilansir dari Youtube Indonesia Lawyers Club Rabu (2/9/2020), Syamsu Djalal juga menyindir polisi.
"Tragedi Ciracas kok terulang lagi? Ya saya terus terang saja, semenjak ABRI dipecah TNI dan Polri, TNI banyak tantangan, polri banyak tentengan," kata Syamsul dilansir dari Tribun Bogor dalam artikel 'KSAD Akan Pecat Semua Penyerang Polsek Ciracas, Mantan Danpuspom: Tidak Ada Prajurit yang 100% Salah'
"Ditanya aja ke masyarakat tuh, ada apa?," tambahnya.
• ASN Kembali Dibolehkan Kerja dari Rumah, Asalkan Daerah Dengan RIsiko Penularan Covid-19 Tinggi
• Bawaslu TIba-tiba Khawatir Pilkada Digelar Desember 2020, Banyak Anggota di Daerah Positif Covid-19
• Lowongan Kerja PT ASABRI, Lulusan D3-S1 Berbagai Jurusan - Cek Syarat dan Lokasi Penempatan
Ia pun mengapresiasi langkah tegas yang dilakukan KSAD kepada para prajuritnya, namun tidak untuk langkah pemecatan.
"Tadi bagus KSAD tegas, tapi lihat dong, enggak ada anak buah yang salah 100 persen itu enggak ada.
Yang salah komandan, pimpinannya. Bagaimana kepimpinannya," jelasnya.
Ia menyebutkan bahwa tragedi Ciracas ini perlu pembinaan, dan merupakan tanggung jawab komandan.
"Dan enggak ada komandan yang menyalahkan anak buah, itu dosa," tegasnya.
Ia pun menceritakan saat dulu dirinya menjabat sebagai Dampuspom ABRI.
"Polri saya banyak periksa dulu kan, yang paling banyak melakukan pelanggaran darat, laut, udara itu adalah polisi. Polri yang paling banyak melakukan tindak pidana itu," kata dia.