China Luncurkan Rudal Dongfeng (Pembunuh Kapal Induk), Begini Reaksi AS di Laut China Selatan

Amerika Serikat (AS) memilih fokus menggelar latihan kapal induk di Laut China Selatan baru-baru ini.

Editor: Heri Prihartono
ABACA via Reuters Connect
Ilustrasi kapal induk AS di Laut China Selatan. 

TRIBUNJAMBI.COM -  Amerika Serikat (AS) memilih fokus menggelar latihan kapal induk di Laut China Selatan baru-baru ini.

Padahal, China juga baru saja memamerkan Rudal Dongfeng 26 (DF-26) yang dijuluki sebagai Pembunuh Kapal Induk.

Tapi tampaknya rudal China itu tak membuat Amerika Serikat gentar.

 

BREAKING NEWS Gudang Boiler Perusahaan Kayu di Sungai Duren Habis Terbakar

Mengutip dari Al Jazeera, Senin (17/8/2020), latihan itu dilakukan di tengah ketegangan yang meningkat antara Amerika Serikat dan China.

Terkait hal ini, Komandan Angkatan Laut AS Joshua Fagan, perwira operasi udara Satgas 70 di kapal USS Ronald Reagan buka suara.

“Integrasi bersama dengan mitra kami sangat penting untuk memastikan daya tanggap dan mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” kata pernyataan itu, dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Tribunnews.com dengan judul Kapal Induk Angkatan Laut AS Lakukan Latihan di Laut China Selatan'

Perusahaan Swasta dan Karyawan yang tak Memenuhi Syarat Wajib Kembalikan Dana Bantuan Subsidi Upah

Sebelumnya diberitakan, Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) meluncurkan rudal balistik anti-kapal jarak menengah bertajuk Dongfeng 26 (DF-26) dalam latihan yang masih berlangsung.

Peluncuran rudal tersebut setelah Amerika Serikat (AS) mengirim dua kapal induk ke Laut China Selatan, serta mengadakan latihan militer bersama dengan India, Jepang, dan Australia di Samudera Hindia dan Laut Filipina.

Mampu menyerang target bergerak di laut, DF-26 mendapat julukan "pembunuh kapal induk".

Brigade Rudal Pasukan Roket PLA baru-baru ini memulai latihan konfrontasi lintas regional.

TNI Bentuk Subdempom Sarolangun, Begini Komentar Pemkab Sarolangun

Mereka melakukan latihan di gurun, medan yang rumit seperti hutan, simulasi serangan kimia, dan penyamaran kendaraan yang membawa rudal untuk menghindari deteksi satelit, dengan meluncurkan rudal DF-26.

Menurut Global Times mengutip laporan CCTV, latihan tersebut mengasah kemampuan reaksi cepat Pasukan Roket PLA, dan misi semacam ini akan berlanjut dalam satu hingga dua bulan ke depan.

Pengamat militer China mencatat, ini adalah demonstrasi peluncuran DF-26 yang langka.

Kakanwil Kemenkumham Jambi Ancam Kirim Petugas Lapas ke Nusa Kambangan Jika Bermain Narkoba

 

Pada Januari 2019, peluncuran DF-26 diperlihatkan kepada masyarakat umum untuk pertama kalinya.

Song Zhongping, ahli militer China, mengatakan kepada Global Times pada Kamis (6/8/2020), latihan terbaru menunjukkan DF-26 telah memperoleh kemampuan yang lebih kuat dalam skenario pertempuran nyata, termasuk manuver lintas regional, dan tidak bergantung pada situs peluncuran.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved