Pemerintah Terkesan 'Angkat Tangan' dan Menyerah Atas Lebanon Setelah Ledakan di Beirut, Ada Apa?

Perdana Menteri Hassan Diab mengatakan ia dan seluruh kabinet pemerintahannya mundur dari memimpin negara tersebut. "Semoga Tuhan lindungi Lebanon"

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Foto ledakan di Beirut dari salah satu apartemen yang terkena ledakan 

Hassan Diab sendiri menyalahkan para politikus yang koruplah yang sebabkan ia ciptakan "gempa bumi" yang menyerang Lebanon.

"Para elit politik seharusnya malu atas diri mereka sendiri karena korupsi mereka telah menciptakan kekacauan yang telah disembunyikan selama 7 tahun," tambahnya.

"Aku telah temukan jika korupsi negeri ini lebih besar daripada negara ini sendiri.

"Negara ini juga akan terus-terusan mengalami korupsi dan nepotisme, tidak mampu mengkonfrontasinya atau menghapusnya," ujar Diab.

Diab sebelumnya adalah seorang profesor di American University of Beirut, sebelum ia menjabat sebagai Perdana Menteri.

Semenjak ledakan, Diab telah berusaha untuk tetap menjabat selama dua bulan.

Tujuannya adalah untuk mengorganisir pemilihan parlemen baru, dan ciptakan peta reformasi.

Namun sepertinya ia kewalahan menghadapi tekanan dari kabinetnya sendiri.

Tak Semua Peserta BPJS Ketenagakerjaan Dapat Rp 2,4 Juta Mulai September, Ini Ketentuannya

Cek Pengumuman SBMPTN Jumat 14 Agustus 2020, Lengkap dengan Link Kampusnya

Dengan mundur massal ini, tuntutan untuk pemilihan lebih awal sepertinya sudah usang.

Sehingga akhirnya, golongan elit yang sama akan berdebat dalam pembentukan kabinet baru.

Pemerintahan Diab sendiri juga bukan pemerintahan yang murni demokrasi.

Sebelumnya, mantan Perdana Menteri Saad Hariri mundur dari jabatannya Oktober 2019.

Ia mundur merespon demonstrasi penduduk.

Dibutuhkan berbulan-bulan pertengkaran di antara golongan elit untuk memilih Diab.

Pemerintahan Hassan Diab sebelumnya didominasi oleh grup militan Hizbullah dan sekutu mereka.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved